Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Survei LIPI : Elektabilitas Jokowi-JK 43%, Prabowo-Hatta 34%

Tingkat keterpilihan ini didasarkan pada pertanyaan penelitian, "Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Survei LIPI : Elektabilitas Jokowi-JK 43%, Prabowo-Hatta 34%
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas pasangan capres dan cawapres di kantor LSI Jakarta Timur, Minggu (15/6/2014). Mendekati pilpres selisih elektabilitas kedua pasangan capres dan cawapres mengecil, jika pilpres dilaksanakan pada waktu survei dilakukan maka dukungan terhadap Jokowi-JK mencapai 45,0 persen sementara dukungan terhadap Prabowo-Hatta sebesar 38,7 persen. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla jelang 2 minggu pelaksanaan Pilpres 2014 mencapai 43%.

Sedangkan pemilih yang bakal memilih pasangan Prabowo Subianto-Hatta mencapai 34% dan sisanya sebanyak 23% belum menentukan pilihannya.

Demikian hasil Survei Nasional Pemilu 2014 'Peta Dukungan Capres-Cawapres' yang dilakukan Pusat Penelitian Politik (P2P) LIPI yang disampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Tingkat keterpilihan ini didasarkan pada pertanyaan penelitian, "Jika pemilihan presiden diselenggarakan pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?"

Peneliti P2P LIPI Wawan Ichwanuddin mengatakan, survei tersebut dilakukan terhadap 790 responden berusian di atas 17 tahun di 33 provinsi dengan tingkat margin error sebesar 3,51% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih diwawancarai melalui tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih di mana satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan. "Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling," ujarnya.

Wawan menyebutkan, survei tersebut hanya melakukan pemotretan persepsi masyarakat dalam rentang waktu tertentu yaitu sejak 5 Juni hingga 24 Juni 2014.

"Sementara semua biaya kegiatan survei ini bersumber pada dana DIPA (negara). Jadi kita tidak khawatir jika ada yang mengatakan survei dibayar salah satu capres," tegasnya.

Menurut Wawan, hal yang cukup menarik dari hasil survei ini yaitu masih banyaknya pemilih yang masuk kategori 'split ticket voters'. Artinya walaupun pemilih tersebut memilih satu partai tertentu di Pileg lalu, namun saat Pilpres mendatang bakal memilih capres bukan dari partai koalisi.

"Namun pemilih solid di parpol koalisi PDIP-Nasdem-PKB-Hanura yang bakal memiliki Jokowi-JK mencapai 60,4%. Sedangkan pemilih solid di parpol koalisi Gerindra yang bakal memilih Prabowo-Hatta hanya 48,2%," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas