Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Aktivis KAMMI dan Lintas Gerakan Konsolidasi Nasional Menangkan Prabowo

KAMMI dari berbagai lintas generasi telah selesai merampungkan rapat konsolidasi guna mengevaluasi situasi nasional terkini, termasuk hasil survey

Editor: Sugiyarto
zoom-in Mantan Aktivis KAMMI dan Lintas Gerakan Konsolidasi Nasional Menangkan Prabowo
Ihsanuddin
Calon presiden Prabowo Subianto berjoget saat berkampanye di Boyali, Jawa Tengah, Kamis (26/6 /2014) 


Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered

TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA -  Kamis (26/6/2014), puluhan alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dari berbagai lintas generasi telah selesai merampungkan rapat konsolidasi guna mengevaluasi situasi nasional terkini, termasuk hasil survey Pilpres.

Plus merampungkan beberapa program yang akan menjadi salah satu tulang punggung pemenangan Prabowo-Hatta. Para alumni petinggi KAMMI tersebut telah membuat tim kecil untuk melakukan pembagian kerja pada seluruh alumni KAMMI dari seluruh Indonesia.

Bambang Prayitno, mantan Ketua PP KAMMI Teritorial Kalimantan, salah satu inisiator dan humas pertemuan, mengatakan para alumni KAMMI sedari awal lebih condong untuk memberikan dukungan dan berjuang secara total bersama Prabowo-Hatta.

Selain karena ikatan sejarah dimana mereka secara pribadi-pribadi telah berkomunikasi secara intens dengan Prabowo dan Hatta sejak awal pasca Reformasi untuk membicarakan Indonesia masa depan pada saat itu,
kohesifitas juga terbangun karena mereka merasa se-visi dengan Prabowo yang menyuarakan "lawan neo-kolonialisme dan neo-liberalisme",

Melalui Rilis yang dikirimkan pada Tribun, Kamis (26/6/2014) sore, ia mengatakan bahwa para alumni KAMMI juga melihat bahwa visi KAMMI tentang Indonesia yang madani, mandiri dan berdaulat ini juga telah menjadi garis utama perjuangan Prabowo-Hatta.

Mantan-mantan petinggi KAMMI yang berkumpul sejak hari Rabu hingga Kamis ini telah membentuk kepanitiaan kecil yang menjalankan tiga tugas utama.

Pertama, memassifkan gerakan pemenangan Prabowo-Hatta di seluruh pelosok nusantara. Kedua, membuat program advokasi suara Prabowo-Hatta. Ketiga, membagi pola kerja gerakan berdasarkan peta suara dan basis.

"Kita akan kumpulkan seluruh perwakilan tiap provinsi di Jakarta dalam pekan ini. Agenda konsolidasi ini diharapkan akan menghasilkan agenda jaringan advokasi pilpres dan relawan pemantau pilpres," katanya.

"Kita sudah berkomunikasi dan mendapatkan hasil menggembirakan bahwa elemen lain yang kami ajak, dari unsur mahasiswa, remaja masjid, aktivis pemuda Islam, pemuda aktivis buruh-tani dan pemuda lintas partai ternyata mau bergabung di jaringan ini" sambungnya

Rahmantoha Budiarto, salah satu dari beberapa mantan Ketua Umum KAMMI Pusat yang hadir, mengatakan, bahwa tidak bisa dipungkiri, KAMMI adalah tulang punggung reformasi yang alumni-alumninya membawa tanggungjawab moral agar Indonesia bangkit menjadi negara besar yang maju ekonominya dan di segani di dunia.

"Prabowo selalu mengatakan, kemakmuran adalah kunci kedaulatan dan kehormatan sebuah negara. Ini adalah kalimat visoner raksasa dari seorang pemimpin. Saya merangkumnya dalam dua kata; kedaulatan dan kemandirian,," katanya.

Hal itu dinilainya merupakan visi yang luar biasa. "Dimana setelah Soekarno, kita akhirnya mendapati lagi sosok (calon) Presiden yang kata-katanya menjadi suara yang menggema ke telinga rakyat, lalu dengan gagahnya kita bisa menegakkan kepala kita," katanya.

Ia menegaskan, dirinya termasuk yang mendorong terus agar Prabowo dan program pemerintahannya nanti menjadi antitesa neo-liberalisme dan neo-kolonialisme, yang diam-diam menjalar di seluruh Nusantara terutama dalam hal pengelolaan ekonomi dan penguasaan SDA.

"Saya berharap tema besar kemandirian dan kedaulatan tidak hanya menjadi sekedar slogan sesaat, tapi ini harus di breakdown dalam program-program kerakyatan yang lebih menyentuh langsung ke kehidupan rakyat. Ini titik tolak kebangkitan Indonesia Abad 21. Tema besar itu harus menjadi semangat kita, anak-anak muda Indonesia. Makanya jaringan gerakan ini kami namai Gerakan Muda Indonesia Bangkit" tambahnya

Adapun bentuk massifikasi gerakan yang akan dilakukan dengan cepat oleh jaringan mereka. Salah satunya dengan membuat diskusi di 40 kampus terkemuka di Indonesia.

Dengan menghadirkan Ketua BEM, tokoh kampus, tokoh gerakan lokal, dan unsur pimpinan pusat jaringan yang akan mengambil tema "Quo Vadis Kedaulatan dan Kemandirian Indonesia".

"Ini jadi tema besar kita yang kita harapkan bisa menjadi pemantik kesadaran kolektif kaum intelektual dan rakyat akan pentingnya memilih yang benar pada Pilpres kali ini. Program lainnya masih banyak, tapi tentunya itu akan dibicarakan pada saat konsolidasi akhir. Karena kita memang akan melihat kebutuhan program terkait peta suara terakhir di wilayah tersebut," katanya. (*/khc

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas