Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Poempida: Partai Golkar Mau Kucing-Kucingan atau Mau Transparan

Politisi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh membantah mendapat surat peringatan terkait pemecatannya

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Poempida: Partai Golkar Mau Kucing-Kucingan atau Mau Transparan
TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa
Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulah saat berdiskusi di Redaksi Tribun, Jakarta. Kamis (5/5/2014). (TRIBUNNEWS.COM/Bian Harnansa) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Poempida Hidayatulloh membantah mendapat surat peringatan terkait pemecatannya dari partai yang berlambang beringin itu. Poempida mengatakan kalau Sekjen Partai Golkar Idrus Marham harus memeriksa kembali terkait surat peringatan sebelum muncul surat pemecatannya dari Golkar.

"Idrus, harus negecek sekertariatlah dia bener apa enggak. Jangan dia ngomong-ngomong sudah benar-bener sudah benar," ujar Poempida, kepada Tribunnews.com, di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusar, Minggu (29/6/2014) malam.

Poempida mengungkapkan kalau di Golkar tidak ada kebijakan yang berakhir pada pemecatan bila ada kader yang mendukung psangan lain. Pompieda menyayangkan kalau tidak mendapatkan pembelaan saat berbeda pendapat dengan DPP Pratai Golkar hanya karena mendukung kubu Jokowi-JK.

"Awalnnya kebijakannya tidak ada pemecetan, kenapa ini berubah. Kenapa cuma kita bertiga yang kena," ujarnya.

Selain itu, Ia mengungkapkan, kalau dirinya tidak pernah mendapat surat peringatan apapun dari DPP Partai Golkar terkait sebelum ada surat pemcatan tersebut. "Saya pribadi tidak pernah mendpaat surat apapun, telepon, sms dan lainnya," katanya. "Partai mau di buat seperti kucing-kucingan atau mau dibuat secara transparan," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mengungkapkan kalau pihaknya sudah memberikan beberapa peringatan kepada kader Partai Golkar yang dipecat lantaran tidak mengikuti kebijakan dan aturan partai.

Wakil Ketua Bidang Penggalangan dan Kampanye Prabowo-Hatta itu menegaskan jika tidak ingin dikeluarkan dari partai yang berlambang beringin itu, maka harus sejalan dengan peraturan yang sudah ditetapkan.

"Kalau enggak mau terima makanya ikutin aturan partai dong,"ujar Idris kepada wartawan usai acara pertemuan dengan kepala desa Sulawesi Selatan, dengan Tim Ptabowo Hatta, di sebuah Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta,Rabu (25/6/2014) malam.

Idrus menegaskan pihaknya sudah memberikan peringatan pertama dan kedua kepada kader yang dianggapnya tidak patuh dalam keputusan tersebut. Bahkan dia mengatakan, ada kadernya yang membuat pernyataan-pernyataan diluar jalur partai.

"Bahkan membuat pernyataan-pernyataan diluar kami siap dipecat. Bahkan penryataaan-pernyataan kami mengabdi kepada rakyat, bukan mengabdi kepada pimpinan partai,"katanya.

Tak hanya itu, Idrus juga mengungkapkan kalau pihaknya tengah kembali mengirimkan surat keputusan pemecatan terhadap beberapa kader Partai Golkar yang tidak mengikuti kebijakan partai. Namun dirinya tidak menyebutkan siapa nama-nama kader yang tidak mengikuti peraturan partai berlambang beringin itu.

"Kita sudah kirim surat lagi. Sudah ada beberapa lagi. Jadi ada lagi, saya tahu persis. Yang hapal itu orang bidang organisasi," ungkapnya.

Ia menuturkan bila ada kader lain yang tidak mengikuti aturan, akan mendapatkan nasib yang sama seperti ketiga kader yang sudah lebih dulu dipecat. Yaitu Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang, dan Nusron Wahid. "Pokoknya yang tidak mengikuti kebijakan partai, itulah aturan kita," kata Idrus.

Menurutnya sesama kader partai harus harus sadar kalau, setiap dalam suatu lembaga itu ada aturannya yang mengatur kebijakan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas