Satgas Anti-Politik Uang Dibentuk: Hadiah Kambing Satu Ekor Buat Siapa yang Berani Melapor
Relawan Jokowi-JK Kota Tangerang membentuk Satgas “AntiPolitik Uang” dan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi praktik serangan fajar dalam pilpres
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Relawan Jokowi-JK Kota Tangerang membentuk Satgas “AntiPolitik Uang” dan mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi praktik serangan fajar dalam pilpres 9 Juli mendatang.
Para relawan didorong untuk tidak hanya melaporkan kecurangan tetapi juga membawa bukti kecurangan. Pondokan Jokowi-JK berjanji akan memberikan kambing kepada siapa saja yang dapat menemukan pelaku kecurangan.
Demikian diungkapkan Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Ananta Wahana, yang juga Ketua Pondokan Jokowi-JK Kampung Babakan, Bonang, Tangerang, Minggu (25/6/2014).
Pernyataan tersebut diungkapkan Ananta di tengah diskusi “Sekarang Saatnya Rakyat Memimpin” yang menghadirkan Ribka Tjiptaning (Ketua DPP PDIP), Dedy Rahmanta (Wakil Sekjen Nasdem), Eddy Hidayat (Redaksi MetroTV) dan KH. Matin Syarkowi (Ketua NU Serang dan Majelis Pesantren Salafi) sebagai pembicara. Diskusi yang dihadiri 400 orang itu dipandu oleh Benny Sabdo dari Gerakan Ekayastra Unmada (Semangat Satu Bangsa).
“Bahkan, jika ada masyarakat yang berani melaporkan pelaku politik uang kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), kami akan memberikan hadiah berupa kambing satu ekor,” jelas Ananta yang juga anggota DPRD Propinsi Banten.
Hal yang sama disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Dedy Rahmanta. Ia mengatakan politik uang telah menyabotase kedaulatan rakyat. Ia mengimbau kepada masyarakat agar berani melaporkan para pelaku politik uang ke Panwaslu.
Ia memberi contoh pada pemilihan legislatif kemarin, politik uang sangat masif. Karena itu, katanya, bagi siapa saja yang melaporkan pelaku politik uang kepada Panwaslu, kami akan berikan hadiah kambing.
“Bapak-ibu harus menyertakan bukti-bukti ketika melaporkan kepada Panwaslu, misalnya dengan cara merekam atau memfoto transaksi politik uang tersebut,” jelas Dedy yang juga anggota pemenangan Jokowi-JK bidang penggerak pemilih.
Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis mendukung gerakan anti politik uang dengan cara memberikan hadiah kambing bagi siapa saja yang telah melaporkan pelaku politik uang kepada Panwaslu.
Sementara Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan Ribka Tjiptaning mengajak kader PDI Perjuangan agar mengawasi jalannya pemilihan presiden. Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI tersebut menyoroti surat calon presiden Prabowo Subianto kepada para guru yang di dalamnya berisi uang.
Selain itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah PDI Perjuangan Provinsi Banten ini juga menyesalkan kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi. Hal tersebut juga disesalkan oleh Ketua Nahdlatul Ulama Serang KH. Matin Syarkowi. “Saya sangat melawan kampanye hitam,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Eddy Hidayat dari redaksi Metro tv mengajak para relawan untuk memenangkan Jokowi-JK. “Jokowi-JK bisa saja menang tapi kenyataan di lapangan bisa berubah jika tidak dikawal dalam proses penghitungan suara di TPS,” ungkapnya.
Untuk itu, Eddy mengajak para relawan supaya mengkampanyekan Jokowi-JK dari pintu rumah ke pintu rumah berikutnya. “Jokowi adalah kita. Ia berasal dari rakyat seperti kita. Jokowi adalah representasi rakyat kecil. Semoga akhirnya Jokowi dapat menjadi pelayan rakyat,” demikian harapan Edy.