Anindya Bakrie: Unjuk Rasa Itu Ciderai Iklim Usaha
"Kami prihatin atas hal itu. Aksi itu telah mencederai iklim usaha kita," kata Anindya kepada wartawan, Kamis (3/7/2014).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unjuk rasa simpatisan PDIP ke studio TV One di Pulogadung, Jakarta Timur dan di Yogyakarta, dianggap oleh Presiden Direktur PT Visi Media Asia (VIVA), Anindya Bakrie, merupakan hal yang sangat memprihatinkan karena telah mencederai iklim wirausaha di Indonesia.
"Kami prihatin atas hal itu. Aksi itu telah mencederai iklim usaha kita," kata Anindya kepada wartawan, Kamis (3/7/2014).
Selaku Presiden Direktur PT Visi Media Asia (VIVA) yang membawahi TV One, Anteve dan Viva.co.id, Anindya menilai aksi itu tidak mencerminkan kedewasaan dalam berpolitik.
"Bahkan ini tidak menghargai demokrasi di negeri kita yang sedang tumbuh," kata Anindya.
Anindya mengaku bahwa aksi itu sangat mengganggu grup perusahaannya yang hendak berkembang dan bertransformasi lebih baik.
Namun, katanya, gangguan itu dipastikan tidak akan menghambat rencana besar grup perusahaannya untuk maju.
"Kami tetap konsisten dan berkomitmen untuk bisa terus tumbuh. VIVA harus bertransformasi menjadi perusahaan konvergensi TMT yakni Telco, Media dan Technology. Atau konvergensi antara access, content, dan technology internet atau Over The Top Applications atau OTT apps," paparnya.
Karenanya, putra pengusaha Aburizal Bakrie ini mengaku akan mengarahkan kekuatannya untuk bertransformasi secara radikal dalam mengembangkan PT Visi Media Asia (VIVA) ke depan, apapun hambatannya.
"Karena kami pasti bisa melakukannya," kata Anindya.
Seperti diketahui unjuk rasa simpatisan itu terjadi menyusul pemberitaan TV One menuduh PDIP mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI) tanpa bukti yang jelas. (budi malau)