Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden SBY Minta TNI dan Polri Tak Anggap Ringan Situasi Pilpres

"Saya minta jajaran Polri dan TNI tak menganggap ringan situasi, tidak underestimate. Lebih baik siap menghadapi kemungkinan apa pun bisa terjadi."

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
zoom-in Presiden SBY Minta TNI dan Polri Tak Anggap Ringan Situasi Pilpres
Tribun Batam
Menteri Luar Negeri RI, Marty Natalegawa (kiri) mendengarkan pemaparan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Nongsa Point Marina (NPM) Kota Batam, Kepulauan Riau, Rabu (4/6/2014). Pertemuan ini sejalan dengan agenda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV di Dataran Engku Puteri Batam Center pada Jumat (6/6/2014). (Tribun Batam) 

SBY berikan 7 Instruksi Amankan Pilpres 9 Juli

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas dengan jajaran TNI dan Polri serta kementerian membahas keamanan pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli mendatang.




Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden SBY mengeluarkan tujuh instruksi kepada jajaran TNI dan Polri. Pertama, SBY meminta jajaran TNI dan Polri tidak menganggap ringan situasi menjelang, saat dan setelah pilpres.

"Saya minta jajaran Polri dan TNI tak menganggap ringan situasi, tidak underestimate. Lebih baik siap menghadapi kemungkinan apa pun yang bisa terjadi," ujar SBY saat konferensi pers di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (2/7/2014).

"Bahwa dengan izin Allah SWT ternyata situasinya baik normal dan terkendali kita syukuri. Kalau ada gangguan tiba-tiba, maka negara siap, Polri dibantu TNI juga siap merespon dan mengatasi masalah itu," tambah SBY.

Kedua, sebelum 9 juli 2014 hingga beberapa hari setelah itu, atau hingga situasi dinyatakan aman, jajaran Polri dan TNI siap siaga di seluruh Tanah Air. Selama waktu itu, operasi pengamanan dilaksanakan kepolisian terus dilanjutkan.

BERITA TERKAIT

SBY menginstruksikan kepada jajaran TNI dan Polri mencegah dan menindak semua bentuk pelanggaran hukum berkaitan dengan pilpres. Misalnya aksi-aksi kekerasan, pembakaran dan perusakan yang dilakukan siapapun.

Polri diminta membantu penyelenggara pemilu jika terdapat pelanggaran. Seperti kejahatan politik uang, dan intimidasi kekuasaan kepada penduduk dalam menggunakan hak suaranya.

Kelima, Polri dan TNI untuk terus berkoordinasi dengan penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, Pemda, pers dan media massa, serta unsur-unsur terkait lainnya. "Aturannya sudah ada, tinggal dijalankan dengan tegas tanpa pandang bulu. prinsip negara tidak melakukan pembiaran," tegas SBY.

Semua instruksi Presiden SBU akan dipimpin Menko Polhukam Djoko Suyanto. Ia akan memimpin dan mengendalikan langsung semua operasi pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri terkait Pilpres 2014.

Presiden mengaku akan memantau dan mengawasi secara ketat terhadap proses pemungutan suara dan hari-hari setelahnya. "Apabila negara perlu melakukan tindakan bagi terjaga keamanan Tanah Air, maka saya akan memberikan instruksi saya," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas