Pengamat: Dukungan Resmi Jakarta Post ke Jokowi Dilandasi Alasan Ideologis dan Moral
Menurut Putra, fenomena Jakarta Post bukan suatu yang baru dalam politik. Baik dalam konteks Indonesia maupun pengalaman di beberapa negara demokrasi.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fisipol UGM Yogyakarta, IGN Putra, menyoroti fenomena baru koran harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post yang terbuka menyatakan dukungannya pada pasangan Jokowi-JK.
Menurutnya, dukungan demikian tidak akan menganggu independensi serta profesionalitas media massa dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Putra, fenomena Jakarta Post bukan suatu yang baru dalam politik. Baik dalam konteks Indonesia maupun pengalaman di beberapa negara demokrasi.
Misalnya, di beberapa negara barat atau tetangga seperti Australia, koran-koran milik Rupert Murdoch sudah biasa mendukung kandidat dati partai liberal.
Karena itu, baginya, sangat menarik untuk mencermati perkembangan pemanfaatan dan peranan media massa dalam pilpres 2014, dimana Jakarta Post menyatakan berpihak dalam kebijakan editorialnya.
"Keberpihakan media terhadap kandidat biasanya dilandasi oleh alasan ideologis dan moral tanpa mempertaruhkan nilai-nilai jurnalisme yang menjunjung tinggi usaha untuk selalu menemukan dan menyebarkan kebenaran," kata Putra saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Karena itulah dia memastikan media yang berpihak tidak berarti akan kehilangan konsistensinya dengan profesionalitas.
"Media yang berpihak tetap akan bekerja dengan prinsip-prinsip jurnalisme," kata Putra.