JK Kritik Banyaknya Impor Pangan
Cawapres nomor urut dua ini juga memberi solusi di bidang energi dengan menawarkan konversi minyak ke gas dalam transportasi.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat final capres-cawapres yang mengambil tema pangan, energi dan lingkungan dibuka oleh penyampaian visi misi kedua wakil presiden. Dalam visi misinya Jusuf Kalla (JK) mengutarakan kritik kerasnya pada banyaknya impor pangan yang terjadi belakangan ini.
Menurut mantan wapres periode 2004-2009 ini yang penting untuk dilakukan adalah peningkatan produksi pangan dengan berbagai langkah.
"Pangan kita di beberapa tahun terakhir ini melalui banyak krisis. Penduduk kita 250 juta dengan lahan yang ditanami 12 juta hektar.
Namun di tahun-tahun terakhir kita mengimpor 2,7 juta ton," ujar JK menganalisis masalah pangan yang terjadi saat ini.
Dalam debat yang dimoderatori oleh Sudharto P. Hadi ini, JK juga menyampaikan beberapa solusinya untuk mengatasi masalah pangan tersebut.
"Masalah-masalah ini terjadi akibat keterlambatan kita di tahun-tahun terakhir ini. Kita ingin mencetak sejuta hektar sawah. Insya Allah dengan itu membawa bangsa yang lebih," papar JK.
Cawapres nomor urut dua ini juga memberi solusi di bidang energi dengan menawarkan konversi minyak ke gas dalam transportasi.