Masyarakat Diimbau Turut Ciptakan Demokrasi yang Bersih
Ada sejumlah faktor yang menjadi dasar pemilih dalam menentukan pilihannya pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampanye Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 sudah berakhir dan memasuki masa tenang sejak hari ini, Minggu (6/7/2014).
Sebab itu tinggal beberapa hari lagi diadakan pemungutan suara guna menentukan pemenang di antara kedua pasangan calon presiden dan wakilnya yaitu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dipastikan akan berlangsung.
Menurut Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk, terdapat sejumlah faktor yang menjadi dasar pemilih dalam menentukan pilihannya pada tanggal 9 Juli 2014 mendatang. Satu di antaranya, klaim dia, adalah politik uang.
"Politik uang saat-saat terakhir," kata Hamdi dalam diskusi di Hotel Wiz, Jakarta, Minggu (6/7/2014). Karena itu, imbaunya, masyarakat perlu waspada dan turut membantu terciptanya demokrasi yang bersih dari praktik-praktik seperti itu.
Hamdi menjelaskan, faktor lain yang tidak kalah penting adalah soal figur dan tradisional patron. "Faktor patron misalnya terkait pemilih tradisional misalnya mengikuti pilihan sang kiai," kata Hamdi.
Lebih jauh Hamdi memaparkan ketiga faktor tersebut mencuat lantaran pemilih saat ini bersifat lebih cair.
Menurutnya, dari partai politik yang mengarahkan dukungannya kepada masing-masing Capres dan Cawapres, hanya pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra yang setia kepada arahan partai.
"Di tingkat pemilih ga ada jaminan, di luar PDIP ke Jokowi dan Gerindra ke Prabpwo, (massa) yang lain cair," tegas Hamdi.
Edwin Firdaus
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.