Investor Diminta Hati-hati Beli Saham TV Bermuatan Politik
Pasalnya, saat ini banyak perusahaan televisi yang sudah melakukan keterbukaan saham, namun berkecimpung di dunia politik.
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Divisi Penyiaran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dandy Dwi Laksono mengimbau para investor emiten yang membeli saham pada bisnis televisi.
Pasalnya, saat ini banyak perusahaan televisi yang sudah melakukan keterbukaan saham, namun berkecimpung di dunia politik. Nah, hal ini membuat nilai sahamnya anjlok.
"Investor publik harus waspada memegang saham televisi yang direkomendasi dapat kartu merah," ujar Dandy di jumpa pers Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP), di Kedai Tjikini, Minggu (13/7/2014).
Dandy menjelaskan bisnis televisi sperti konsesi pertambangan. Dalam hal ini yang diberikan sama oleh negara adalah sumber daya alam, yakni frekuensi siaran.
"Jangan sampai beli perusahaan saham yang kartu kuning, saham drop investor nangis," ungkap Dandy.
Dandy menambahkan bisnis di dunia televisi seperti barang panas. Pasalnya frekuensi stasiun televisi adalah milik masyarakat yang seharusnya berguna untuk kepentingan orang banyak.
"Frekuensi ini barang panas, karena ada domain publik," papar Dandy.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, saham grup MNC dan grup Viva mengalami anjlok usai pascapemilu presiden. Pasalnya, kedua grup tersebut menayangkan survei yang berbeda dari TV nasional lainnya.