Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Investor Diminta Hati-hati Beli Saham TV Bermuatan Politik

Pasalnya, saat ini banyak perusahaan televisi yang sudah melakukan keterbukaan saham, namun berkecimpung di dunia politik.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Investor Diminta Hati-hati Beli Saham TV Bermuatan Politik
TRIBUN JABAR /GANI KURNIAWAN
Seorang pengunjung melihat-lihat berbagai merek televisi (tv) saat akan membeli di toko elektronik Benteng, Jalan ABC, Kota Bandung, Senin (16/6/2014. Menjelang dan saat berlangsungnya even akbar sepak bola Piala Dunia 2014 penjualan televisi di sejumlah toko elektronik di Jalan ABC mengalami peningkatan bervariatif 10-50 persen. Produk paling laris adalah TV-LED 24 dan 32 inci dengan harga terjangkau dari Rp 1.600.000 - Rp 5.000.000 per unit. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Divisi Penyiaran Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Dandy Dwi Laksono mengimbau para investor emiten yang membeli saham pada bisnis televisi.

Pasalnya, saat ini banyak perusahaan televisi yang sudah melakukan keterbukaan saham, namun berkecimpung di dunia politik. Nah, hal ini membuat nilai sahamnya anjlok.

"Investor publik harus waspada memegang saham televisi yang direkomendasi dapat kartu merah," ujar Dandy di jumpa pers Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP), di Kedai Tjikini, Minggu (13/7/2014).

Dandy menjelaskan bisnis televisi sperti konsesi pertambangan. Dalam hal ini yang diberikan sama oleh negara adalah sumber daya alam, yakni frekuensi siaran.

"Jangan sampai beli perusahaan saham yang kartu kuning, saham drop investor nangis," ungkap Dandy.

Dandy menambahkan bisnis di dunia televisi seperti barang panas. Pasalnya frekuensi stasiun televisi adalah milik masyarakat yang seharusnya berguna untuk kepentingan orang banyak.

"Frekuensi ini barang panas, karena ada domain publik," papar Dandy.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, saham grup MNC dan grup Viva mengalami anjlok usai pascapemilu presiden. Pasalnya, kedua grup tersebut menayangkan survei yang berbeda dari TV nasional lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas