Panglima TNI Berharap Mahasiswa Sosialisasikan Pemahaman Kedaulatan ke Masyarakat
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengharapkan seluruh elemen bangsa memiliki pemahaman kedaulatan negara.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengharapkan seluruh elemen bangsa memiliki pemahaman kedaulatan negara. Demikian ujar Moeldoko saat buka bersama BEM se-Jabodetabek, Jabar, Jateng dan Jatim dan anggota MENWA (Resimen Mahasiswa) di Panti Prajurit Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (11/7/2014) malam.
Buka puasa bersama diikuti 612 orang, terdiri 112 orang Mabes TNI, 335 orang anggota BEM, dan 100 orang Menwa, 45 orang Forum Pemuda Pelajar Indonesia dan Pemuda Pelajar Indonesia, 20 orang Perwakilan Mahasiswa dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sesuai temanya "Melalui Hikmah Puasa Ramadhan 1435 H/2014 M Kita Mantapkan Iman dan Taqwa Serta Komunikasi Sosial TNI Dengan Mahasiswa Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa," acara puasa bersama ini merupakan upaya mempererat hubungan silaturahmi antara TNI dengan seluruh elemen bangsa.
Khususnya para Mahasiswa seluruh Indonesia guna meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kedaulatan dan ketahanan nasional secara terpadu, baik penyiapan maupun dalam pelaksanaannya.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah memberikan pemahaman dan pandangan kepada Mahasiswa (BEM dan MENWA), tentang pembangunan pertahanan negara yang dilakukan secara sinergitas oleh seluruh elemen bangsa guna mewujudkan kekuatan yang tangguh.
Di mana TNI sebagai komponen utama, didukung komponen cadangan dan komponen pendukung dalam menjaga kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa dan negara. Sasarannya tak lain agar tumbuhnya satu pemahaman, pandangan dan kebulatan tekad bersama-sama menjaga kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa dan Negara.
Moeldoko mengharapkan mahasiswa bisa mensosialisasikan kepada masyarakat luas soal pemahaman kedaulatan negara. "Di samping itu juga dapat memberikan kontribusi positif menciptakan kondisi yang nyaman bagi masyarakat Indonesia dalam situasi yang agak kritis menjelang pengumuman hasil Pemilihan Presiden tahun 2014," imbuhnya.