Kawan Jokowi Ngaku Jadi Korban Fitnah Selebaran yang Diunggah di Twitter
Ketua Umum Kawan Jokowi Diaz Hendropriyono mengatakan tidak pernah membuat surat itu.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu kelompok pendukung Jokowi, Kawan Jokowi menjadi korban fitnah. Pasalnya beredar selebaran yang diunggah di twitter.
Selebaran itu yang diposting oleh akun @k4w4nj0k0w1 pada Minggu (13/7/2014) dinihari itu, menyebutkan Kawan Jokowi mendapatkan informasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat bahwa Joko Widodo-Jusuf Kalla sudah menang.
Juga menyinggung rencana kehadiran mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton ke Indonesia.
Tertulis "Mohon perhatian semuanya atas kedatangan sahabat karib Pak James Riyadi yaitu Presiden Bill Clinton.
Dia datang memakai bendera Bill Clinton Initiatives (CGI), tetapi semua program telah dijadwalkan untuk mendukung Pak Jokowi.
Perhatian kami sampaikan agar jangan sampai ini dianggap mengintervensi pemilu.
Selebaran yang berkepala surat bergambar Jokowi itu ditutup dengan tanda tangan dari Diaz Hendropriyono juga mengajak tim media sosial Jasmev menjaga kemenangan Jokowi.
Untuk Pro Jokowi atau Projo untuk mengamankan Jakarta. "Tim Projo, khusus kita pastikan untuk amankan Ibukota. Kita berterima kasih pada akhirnya tim projo bekerja dengan baik di Jakarta.
Ketua Umum Kawan Jokowi Diaz Hendropriyono mengatakan tidak pernah membuat surat itu. Apalagi sampai menandatangaani.
Ia beranggapan berita fitnah merugikan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla di tengah suhu politik yang sedang meningkat.
"Kawan Jokowi mensinyalir bahwa ada upaya sistematis oleh pihak -pihak tertentu dengan maksud untuk membuat suasana pasca penyelenggaraan pilpres ini menjadi tidak kondusif," katanya di Jakarta, Minggu (12/7/2014).
Disebutkan Diaz, Surat palsu tersebut memalsukan tandatangannya serta menyatakan bahwa beberapa tim kampanye Nasional Jokowi-JK di bawah instruksi Kawan Jokowi. Padahal ini kan tidak masuk diakal.
“Melihat isi surat tersebut, surat ini pasti dibuat secara sadar dantersistem. Karena dari bahasa surat tersebut jelas bukanlah orangsembarangan yang membuatnya. ini merupakan upaya memperkeruh suasana politik pasca pilpres," kata Diaz.
Ketua Pemuda Pusat Kawan Jokowi, Banyu Biru Djarot menyebutkan, surat edaran palsu yang membawa nama-nama besar sengaja dilakukan agar kita panas, namun mereka gagal, kami adem namun mawas.
"Ini konspirasi teori yang diaplikasikan kepada kami di dalam cyber war. Namun kami tidak mau terpancing," tuturnya.
Sekretaris Jenderal Kawan Jokowi Ivanhoe mengajak pendukung Jokowi-JK waspada, jangan lengah serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Upaya yang dilakukan untuk memecah konsentrasi kita dalam memantau proses rekapitulasi suara hasil Pemilu Presiden di Komisi Pemilihan Umum," kata Ivan.