Bara JP Ingatkan KPU Bekerja Profesional
"Agar para pelaku curang tak bisa berkutik lagi. Awasi, rekam dan laporkan," kata Gideon Wijaya Ketaren.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim relawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) mengingatkan agar pesta demokrasi yang baru saja digelar tidak tercederai oleh ulah segelintir oknum KPU dari daerah hingga pusat yang bekerja tidak profesional. Apalagi sampai sengaja curang.
"Pilpres 9 Juli yang telah berlangsung jangan sampai tercederai oleh ulah segelintir oknum KPU yang bekerja tidak profesional, apalagi sampai sengaja curang," ungkap Ketua Relawan BaraJP, Gideon Wijaya Ketaren (GWK) kepada Tribunnews.com, Jakarta, Selasa (14/7/2014).
Karena, menurut dia, saat ini seluruh rakyat dan komponen anak bangsa amat merindukan Pemilu kali ini berlansung lebih Jujur, lebih adil, damai dan bermartabat.
Utamanya keinginan dari para pemilih Jokowi-JK dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dia juga secara khusus mengajak seluruh Relawan dari kubu Prabowo-Hatta untuk bersama-sama mengawasi proses perhitungan dan rekapitulasi suara ini dengan intensif. Agar segala kecurangan dan manipulasi suara tak terjadi.
"Agar para pelaku curang tak bisa berkutik lagi. Awasi, rekam dan laporkan," katanya.
Selain itu, dia juga mengajak kedua pasang pendukung Capres dan Cawapres serta semua pihak menerima keputusan KPU tanggal 22 Juli nanti.
"Meski memang bersifat belum final. Karena sesuai UU, masing2 Capres/Cawapres masih berhak ajukan gugatan ke MK. Kelak semua pihak yang terkait harus patuh pada keputusan MK tersebut demi demokrasi kita yang damai dan bermartabat ” tegas GWK.
Sementara itu, Sabar Mangadoe, Ketua Umum BARA JP yang menggagas berlanjutnya gerakan Bara JP menjadi Barisan Relawan Jalan Perubahan pasca pilpres ini, mengajak pemilih Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta terlalu mudah diprovokasi.
Karena di berdasarkan hitung cepat Pilpres kali ini dihadapkan pada kenyataan bahwa perbedaan jumlah perolehan suara tidaklah besar.
Namun fakta ini, imbuh dia, janganlah sampai membuat kedua kubu, baik pemilih Jokowi-JK maupun Prabowo-Hatta terlalu mudah diprovokasi oleh pihak manapun terpancing untuk lakukan aksi dan tindakan yang berpotensi akibatkan konflik horisontal.
"Konflik hanya akan rugikan persatuan kita sebagai sebuah bangsa yang amat besar ini. Bangsa yang ber- Bhineka Tunggal Ika ini," pesannya.
“Esensi demokrasi adalah selesaikan setiap persoalan tanpa kekerasan, non-violence. Kita semua harus merasa bersaudara demi raih cita-cita bersama menuju Indonesia Baru," pungkasnya.