Seknas Jokowi: Kemenangan Jokowi- JK Kemenangan Rakyat
Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diharapkan tidak terpengaruh dengan berbagai isu yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Isu yang berkembang di antaranya, mengeksploitasi sentimen SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) serta stigma masa lalu.
Isu tersebut, dipastikan sudah tidak relevan dengan perkembangan dinamika kebangsaan. Hal itu disampaikan Presidium Sekretariat Nasional (Seknas) Joko Widodo (Jokowi), Muhammad Yamin dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu (19/7).
"Seknas Jokowi mengimbau kepada segenap masyarakat, relawan dan simpatisan, menyambut kemenangan Jokowi-JK sebagai kemenangan rakyat pada tanggal 22 Julinanti. Kemenangan ini harus menjadi langkah nyata, menggalang kembali persatuan segenap elemen bangsa Indonesia," kata Yamin.
Dia menegaskan, pihaknya juga menentang segala upaya dan cara-cara tirani untuk mengganggu proses demokrasi.
"Kami tentang dan tolak seperti pemutarbalikan fakta dan propaganda yang berlebihan dari pasangan Prabowo-Hatta untuk menciptakan suasana yang tidak kondusif di tengah masyarakat," tegasnya.
Pada bagian lain, pihaknya mengapresiasi positif atas sikap netralitas pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Wakil Presiden Boediono, beserta dengan aparatur TNI dan Polri.
Profesionalitas penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu dan DKPP juga patut diapresisias. Sebab, seluruh pihak tersebut memberikan kontribusi positif dalam mengawal proses transisi kekuasaan secara demokratis.
Dia juga mengemukakan, bahwa perolehan suara Jokowi-JK unggul dari pasangan Prabowo-Hatta. Hal tersebut derdasarkan dari data relawan Seknas Jokowi.
"Dari data kami, Jokowi-JK mendapatkan suara 65.684.157 (52,74%) dan Prabowo-Hatta 58.856.289 (47,26%). Data ini masih berubah mengingat masukan data dari Maluku, Papua dan Papua Barat belum mencapai jumlah 90% dari kabupaten/kota yang ada, tetapi tidak signifikan terhadap penentuan kemenangan mengingat data yang belum masuk kurang dari 5%," katanya.
"Pasangan Jokowi-JK mendapatkan mandat rakyat secara legitimated dan syah sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945 karena mendapatkan suara di atas 20% di setengah Jumlah Provinsi. Paling rendah Jokowi-JK mendapatkan suara 22,18% di Propinsi Sumatera Barat," imbuhnya.
Dikatakan, keunggulan Jokowi-JK dibandingkan Prabowo-Hatta dikarenakan adanya sinergi antara simpatisan dan kader partai pengusung dengan relawan-relawan Jokowi-JK.
"Apa yang pernah disampaikan oleh Jokowi bahwa mesin pemenangan menggunakan rel ganda melalui mesin struktur Partai dan relawan membuahkan hasilnya yang nyata," ucapnya