Kubu Jokowi-JK Akui Ada Pembelian Puluhan Ribu Baju Kotak-kotak
Kubu Jokowi-Jusuf Kalla mengakui adanya kerawanan keamanan pada 22 Juli 2014. Pada hari itu, KPU menetapkan rekapitulasi suara tingkat nasional
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Jokowi-Jusuf Kalla mengakui adanya kerawanan keamanan pada 22 Juli 2014. Pada hari itu, KPU menetapkan rekapitulasi suara tingkat nasional pemilihan presiden 2014.
Anggota Tim Pemenangan Jokowi-JK Marwan Jafar mengatakan pihaknya telah menyerukan kepada masing-masing partai pengusung agar tidak memobilisasi massa.
Namun, ia memperoleh infomasi adanya pembelian masif baju kotak-kotak yang menjadi ciri khas pasangan Jokowi-JK.
"Ada informasi pembelian baju kotak-kotak sebanyak puluhan ribu. Lalu kabarnya ada yang turun ke jalan, bikin provokasi dan keonaran. Jadi seolah-olah kelompok Jokowi-JK ingin melakukan tindakan kerusuhan. Padahal bukan kubu Jokowi-JK," kata Marwan ketika dihubungi Tribunnews.com, Minggu (20/7/2014).
Marwan mengatakan Calon Presiden Joko Widodo telah meminta relawan tidak mengenakan baju kotak-kotak dan turun ke jalan pada hari tersebut.
"Jadi kalau ada yang memprovokasi dan merusak artinya bukan dari Jokowi-JK," tuturnya. Ia pun mengakui pembelian baju kotak-kotak itu dari Jakarta. Tapi bisa merembet ke daerah.
"Makanya kita menyerukan kepada seluruh kader, untuk tidak mobilisasi melakukan pengerahan massa. Lebih baik berdoa di rumah," ujar Marwan.