Dubes RI untuk Rusia: Seperti Russia, Jokowi Harus Bangkitkan Nasionalisme
Djauhari Oratmangun, mengatakan Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi harus mengembangkan nasionalisme sebelum mengembangkan perekonomian
Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Arif Wicaksono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun, mengatakan bahwa indonesia dibawah kepemimpinan Joko widodo (Jokowi) harus mengembangkan nasionalisme sebelum mengembangkan perekonomian. Nasionalisme menjadi harga mati dalam menegakan kedaulatan berbangsa.
"Saya sering melakukan survei ke beberapa kampus di Rusia dan mereka sangat bangga terhadap nasionalismenya, ada gerakan nasionalisme baru yang hendak dibangun di sana dan ini yang harus kita tularkan ke pemerintahan dibawah Jokowi," katanya di jakarta, Jumat (25/07/2014).
Beberapa hal yang menjadi kebanggaan warga di Rusia adalah nasionalisme, sosial budaya, teknologi, prestasi olahraga dan yang terakhir adalah bidang ekonomi. Prestasi olahraga sudah berusaha dicapai melalui prestasi atlet tenis. Sosial budaya dicapai melalui keragaman agama yang berjalan baik di Rusia.
"Ekonomi bisa saja tumbuh tetapi warga Rusia tidak akan melupakan rasa bangga terhadap nasionalismenya, ini yang mendorong kemajuan mereka selama ini," katanya.
Nasionalisme di Russia dilakukan semasa pemerintahan Vladimir Putin. Pada masa itulah rusia disegani negara dikawasan Uni Eropa. Rusia juga memiliki fondasi perekonomian yang kuat dengan besarnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Cadangan Devisa yang dimilikinya.