Elza Syarief: Saya Dipecat dari Hanura
"Ya, sudah. Saya bukan Hanura lagi," ujar Elza di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pendiri Partai Hanura, Elza Syarief, menyatakan bahwa dirinya bukan lagi kader Hanura karena Ketua Umum Partai Hanura Wiranto telah melayangkan surat pemecatan terhadap dirinya.
"Ya, sudah. Saya bukan Hanura lagi," ujar Elza di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Elza mengatakan, keanggotaannya sebagai kader Hanura dicabut pada Jumat pagi. Elza menampik alasan Wiranto memecatnya karena dia mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa, pasangan yang tidak diusung kubu koalisi Hanura.
"Bukan karena dukung Prabowo-Hatta. Saya kuasa hukum bagi jenderal-jenderal pelanggar HAM. Saya lihat keterangan Wiranto mengenai Prabowo tidak sesuai fakta," ujarnya.
Elza menyebut, masalah pemecatan tersebut akan dibahasnya secara pribadi bersama Wiranto seusai perkara pemilu yang digugat tim advokat Koalisi Merah Putih ke Mahkamah Konstitusi (MK) dikabulkan. Ia menolak pemecatan dirinya yang dianggap bersifat sepihak.
"Berpolitik tentu bisa terima kritikan, bisa keluar pendapat. Belum apa-apa, surat itu sudah diteken dengan pemecatan, padahal saya pendiri. Biar sedikit, jasa saya juga perlu dipertimbangkan," ujarnya.
Elza mengatakan, sejak surat pemecatan dilayangkan, ia resmi menjadi bagian dari tim advokasi Koalisi Merah Putih. Saat tim tersebut menggelar jumpa pers di Gedung MK mengenai gugatan perkara mereka, Elza tiba-tiba hadir dan duduk di tengah mereka.
Sebagai informasi, Partai Hanura dirintis oleh Wiranto pada tahun 2006. Partai ini didirikan oleh sejumlah tokoh. Mereka adalah Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr Fuad Bawazier, Dr Tutty Alawiyah AS, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Laksamana TNI (Purn) Bernard Kent Sondakh, Prof Dr Achmad Sutarmadi, Prof Dr Max Wullur, Prof Dr Azzam Sam Yasin, Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, Jenderal Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, LetJen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjen TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr Teguh Samudra, dan lain-lain.