Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Golkar Oposisi akan Menjadi Pembelajaran bagi Masyarakat

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan posisi Golkar yang menjadi oposisi merupakan sejarah baru dalam catatan partai

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Jika Golkar Oposisi akan Menjadi Pembelajaran bagi Masyarakat
WartaKota/adhy kelana
Fadel Muhammad 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah petinggi partai Golkar  mengaku  siap apabila partai berlambang pohon beringin tersebut  menjadi oposisi dalam pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama lima tahun ke depan.

Hal tersebut diungkapkan wakil ketua umum Golkar, Fadel Muhammad di kediamannya, jalan Patra Kuningan 11 Nomor 8, Jakarta, Selasa (29/7/2014).

"Ya saya dengar siap, waktu di tempat Aburizal Bakrie, Pak Akbar Tandjung mengatakan itu. Waktu kita salat Idul fitri di Golkar mereka berdua juga  mengeluarkan statement siap beroposisi agar koalisi merah putih ini tetap solid," ujar Fadel.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini mengatakan  posisi Golkar yang menjadi oposisi merupakan sejarah baru dalam catatan partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Sebagai sejarah baru, Golkar sebagai oposisi. pak Ical (Aburizal Bakrie) dan Pak  Akbar Tandjung berbicara seperti. Itu saya sih tidak keberatan. Saya pikir bagus juga," ujar Fadel.

Sementara itu  sebelumnya di tempat terpisah Ketua Dewan Pembina partai Golkar, Akbar Tandjung mengatakan apabila partainya menjadi oposisi maka akan menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat.

Berita Rekomendasi

 Menjadi opisisi  merupakan langkah yang tepat untuk memperbaiki sistem politik dan sistem demokrasi kita dengan adanya check and balance, jadi hal yang harus ada dalam pemerintahan itu adalah fungsi-fungsi,  seperti fungsi kontrol dan fungsi check and balance terhadap kekuasaan yang ada," ujar Akbar.

Akbar mengatakan dengan posisi Golkar yang berada di luar pemerintahan akan mengurangi kemungkinan disalahgunakannya kekuasaan. " Kekuasaan itu punya kecenderungan untuk abuse of power. untuk disalah gunakan sehingga harus ada yang mengimbangi dan itu adalah hakikat demokrasi," ujar Akbar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas