Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo-Hatta Ingin Pemilu Mendatang Demokratis

"Karenanya, kita ingin ke depan pilpres maupun pileg 2019 akan aman. Jangan sampai kejadian di 2014 seperti ini jangan sampai terulang kembali."

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Y Gustaman
zoom-in Prabowo-Hatta Ingin Pemilu Mendatang Demokratis
TRIBUN/DANY PERMANA
Calon Presiden dan Wakil residen nomor urut 1 Prabowo Subianto - Hatta Rajasa mengikuti sidang perdana Perselisihan Hasil Pemilhan Umum Presiden di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (6/8/2014). Pasangan Prabowo-Hatta menuntut agar MK membatalkan SK KPU yang menetapkan pasangan nomor urut 2 Joko Widodo - Jusuf Kalla sebagai Presiden terpilih dalam Pilpres 2014. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kubu Prabowo-Hatta bersikukuh pelaksanaan Pemilu Presiden 2014 sarat kecurangan dan manipulasi. Mereka berharap dalam pemilu mendatang tidak terulang kejadian seperti ini, dan dapat berlangsung secara demokratis.

Atas kecurangan tersebut, Prabowo-Hatta dan tim advokasinya tengah berjuangan dalam sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK), yang sidang perdananya berlangsung Rabu (6/8/2014).

"Karenanya, kita ingin ke depan pilpres maupun pileg 2019 akan aman. Jangan sampai kejadian di 2014 seperti ini jangan sampai terulang kembali," terang Juru Bicara Prabowo-Hatta Andre Rosiade usai mengikuti sidang sengketa di Gedung MK.

Andre menambahkan, Tim Advokasi Prabowo-Hatta meyakini banyak kecurangan yang terjadi dalam Pilpres 2014. Keyakinan itu diperkuat dengan temuan bukti yang akan diajukan dalam persidangan di MK. Dalam sidang perdana tadi, MK meminta Prabowo-Hatta mengoreksi dalil permohonannya.

"Kami sudah menemukan begitu banyak kecurangan saat pilpres, yaitu jutaan suara Jokowi-JK yang digelembungkan dan jutaan suara Prabowo-Hatta yang disusutkan," klaim Andre sambil memaparkan bukti paling krusial adalah pemilu siluman di sejumlah daerah.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas