Jokowi-JK Harus Benahi Sektor Transportasi
Pembenahan sistem transportasi menjadi pekerjaan besar yang harus diselesaikan pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK mendatang.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam acara diskusi 'Silaturahmi untuk Kebaikan Bangsa' di Menteng, Jakarta, Kamis (8/8/2014), pegiat energi dan lingkungan sepakat borosnya penggunaan energi karena sistem transportasi buruk.
Pembenahan sistem transportasi menjadi pekerjaan besar yang harus diselesaikan presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi dan Jusuf Kalla dalam pemerintah mendatang.
Peneliti Jaringan Advokasi Tambang Hendrik Siregar menilai sistem transportasi yang ada menyebabkan pemborosan energi sangat besar. "Dua pertiga persen energi dihabiskan oleh konsumsi kendaraan pribadi," ujarnya.
Jokowi-JK, sambung Hendrik, mesti memikirkan moda transportasi yang baik untuk masyarakat dengan sistem yang baik pula. Sehingga negara dapat mengurangi beban anggaran subsidi energi.
Sementara Siti Maimunah dari Tim Pekerja Perempuan dan Tambang (TPKP) mengusulkan agar Pemerintah mendatang tak menurunkan pajak kendaraan mobil pribadi dan mobil mewah.
"Kita mesti berbicara bagaimana mengurangi konsumsi energi. Transportasi publik yang layak dan baik menjadi solusi agar energi tidak terbuang untuk sesuatu yang tidak urgent," ujar Maimunah.
Hal senada diutarakan Tim Pakar Jokowi-JK Adrianof Chaniago. Akademisi Universitas Indonesia ini mengatakan, kesalahan dalam tata kelola kota mempunyai andil besar dalam pemborosan energi selama ini.
"Salah kelola sistem perkoatan menyebabkan konsumsi yang boros terhadap BBM. Pemerintahan ke depan akan concern untuk membuat sistem transportasi masyrakat kota yang lebih efisien," ujar Adrianof.