Politisi Gerindra Sebut Jokowi Bodoh Ingin Menteri Lepas Jabatan Parpol
Hal itu dilakukan agar menteri-menteri fokus pada bidang kerja yang dijabatnya.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerindra ikut angkat bicara soal pernyataan presiden terpilih Joko Widodo. Jokowi sempat mewacanakan menteri harus melepaskan atribut partai politik. Hal itu dilakukan agar menteri-menteri fokus pada bidang kerja yang dijabatnya.
"Ini kebodohan presiden baru, buat statement kabarnya jadi lelucon, saat dia bilang akan ada menteri yang lepas jabatan. Kita lihat saja. Karena banyak menteri juga ingin merangkap juga," kata Desmond J Mahesa di Gedung DPR, Jakarta, Senin (25/8/2014).
Desmond mengakui tidak ada salah dengan wacana menteri yang merupakan kader partai harus melepaskan jabatan di parpol. Tetapi ia mengingatkan bahwa kader-kader itu juga melihat dinamika parpol yang terus berubah. Alhasil, menteri tersebut sulit melepaskan jabatannya di partai.
"Menurut saya, profesional seperti itu bagus. Cuma persoalannya, untuk balik ke depan, dinamika berubah. Ada downgrade 5 tahun, seperti Tifatul daftar calon wali kota," jelas Desmond.
Desmond mengungkapkan wacana Jokowi agar menteri melepas jabatan dari pengurus partai merupakan suatu kepanikan tersendiri. Justru di negara-negara lain, politisi yang memiliki kekuasaan dan sekaligus duduk di eksekutif.
"Menurut saya, mereka agak panik, kenapa mereka membayangkan profesional murni akan kesulitan di parlemen," ungkapnya.