Pilpres Sudah Usai, Elite Mesti Meneladani Rakyat
Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia Andreas A. Yewangoe menyayangkan kondisi politik yang terus panas di kalangan elite pasca Pemilu Presiden 2014
Editor: Gusti Sawabi
Tribunnews.com, Jakarta - Ketua Umum Persatuan Gereja Indonesia Andreas A. Yewangoe menyayangkan kondisi politik yang terus panas di kalangan elite pasca Pemilu Presiden 2014. Menurut dia, pilpres saat ini sudah selesai. Seluruh masyarakat sudah menyambut presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan suka cita.
"Kalau keadaannya begini terus, saya katakan, elite yang harus meneladani rakyat, bukan rakyat yang meneladani elite," kata Yewangoe dalam diskusi tokoh lintas agama di PP Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Jumat (29/8/2014) malam.
Hal tersebut disampaikan Yewangoe menanggapi masih adanya upaya-upaya yang dilakukan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk menggugat Pilpres 2014. Sebagai langkah politik, saat ini partai di parlemen yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih terus menggodok pembentukan panitia khusus pilpres. Upaya hukum juga kembali dilakukan dengan menggugat ke Mahkamah Agung, setelah sebelumnya upaya mereka kandas di Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Mahkamah Konstitusi dan Pengadilan Tata Usaha Negara.
Daripada terus melakukan berbagai cara yang menurut dia tak relevan itu, Yewongoe menyarankan agar kubu Prabowo-Hatta mengucapkan selamat kepada presiden dan wapres terpilih. Dia mencontohkan demokrasi di Amerika dimana John McCain langsung mengucapkan selamat ketika kalah bersaing dengan Obama.
"Demokrasi harusnya seperti di Amerika itu. Sepertinya kita masih harus belajar demokrasi lagi. Saya terus terang tidak mengerti, Pak Hatta itu kan sangat bagus, sangat pakai rasio. Tapi kenapa ikut arus seperti itu," ujarnya.