Mantan Jubir Gus Dur Kritik Muhaimin Calon Tunggal Ketum PKB
Menurut Adhie, PKB yang dulu dilahirkan Gus Dur untuk mengakomodasi kaum Nahdlatul Ulama (nahdliyin) hanya menjadi milik Muhaimin semata.
Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekas Juru Bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie M Massardhie, menyayangkan pelaksanaan muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendadak dan minim persiapan.
Menurut Adhie, PKB yang dulu dilahirkan Gus Dur untuk mengakomodasi kaum Nahdlatul Ulama (nahdliyin) hanya menjadi milik Muhaimin semata.
"Saya mendengar hanya ada satu nama Muhaimin Iskandar yang akan dipilih secara aklamasi. Ini berarti tidak melahirkan dinamika di dalam tubuh partai politik sebesar PKB yang dulu antara lain didesain dan dilahirkan Gus Dur dan para kiai NU yang menomorsatukan perjuangan politik dan menghormati demokrasi," ujar Adhie di kantor Nahdlatul Ulama, kemarin.
Dengan hanya ada satu nama calon ketua umum yakni Muhaimin, Adhie menilai PKB menjadi partai kerdil. Menurut Adhie, dengan perolehan Pemilu Legislatif yang memperoleh suara sekitar sembilan persen tidak akan memberikan warna dalam politik demokrasi Indonesia.
"Dengan model kualitas pengurusnya yang seperti ini tidak ada manfaat apa-apa bagi bangsa ini. Kita melihat sejak 2009 sampai 2014 tidak ada produk politik PKB baik yang di eksekutif maupun di legislatif. Jadi semua mereka hanya ikut apa kata pemerintah," kritik Adhie.