Sumarni Rela Berjualan Baju Bekas demi Perjuangkan Pendidikan Anak-anak PAUD
Saat ini, ada 17 anak yang bersekolah di PAUD Flamboyan atau hanya sekitar 10 persen dari seluruh jumlah anak usia dini yang ada di dusunnya.
Editor: Choirul Arifin
Pada Desember 2016 lalu, kata Marni, pihaknya mendapat biaya operional sekolah (BOP) untuk kali pertama. Namun sudah habis untuk membayar utang kebutuhan PAUD dan membeli Alat Peraga Pendidikan Edukatif (APE).
"Biar anak-anak senang dulu, mereka bisa merasakan pendidikan layak dan sehat. Cita-cita kami pendidikan anak di desa ini bisa maju," ujar alumni pendidikan Paket C itu.
Apapun kondisinya, Marni tetap bersyukur karena banyak pihak yang mulai memperhatikan sekolahnya beberapa waktu terakhir.
Semula PAUD Flamboyan masih menumpang di rumah warga, namun pada Januari 2016 pindah ke gedung baru bantuan dari pemerintah desa di atas tanah wakaf.
Selain gedung baru, ada juga pihak yang menyumbang baju-baju bekas layak pakai. Marni sangat terbuka jika ada yang ingin berdonasi berupa baju bekas layak pakai.
"Kalau (donatur) kami siap mengambilnya," ucapnya.
Penulis
: Kontributor Magelang, Ika Fitriana