Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Belajar dari Anak-Anak Banggai

"Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau....” itulah lagu yang selalu diajarkan kepada anak-anak SD

Editor: FX Ismanto
zoom-in Belajar dari Anak-Anak Banggai
TRIBUNNEWS.COM/HO
Bupati Banggai H Herwin Yatim dan Hikmat Hardono, jadi pembicara diskusi dan bedah buku berjudul "Kisah dari Banggai" yang diterbitkan BIP, Minggu (11/6/2017) lalu, yang berlangsung di Cozy Field, Gramedia Pondok Indah. 

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - "Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau....” itulah lagu yang selalu diajarkan kepada anak-anak SD untuk mengenalkan betapa kayanya Indonesia. Ya, negara ini dikenal dengan jajaran pulau-pulau indah dengan bentang alam dan flora dan fauna yang begitu menawan. Tak hanya itu, Indonesia pun terkenal dengan kekayaan suku, budaya, dan bahasa.

bedah buku berjudul
bedah buku berjudul "Kisah dari Banggai" (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Namun, seberapa banyakkah anak-anak Indonesia yang mengenal kekayaan negerinya? Nah, buku Kisah dari Banggai berangkat dari permasalahan itu. Buku yang ditulis oleh para pengajar muda dari Gerakan Indonesia Mengajar ini ingin mengajak anak-anak Nusantara dekat satu sama lain.

Bupati Banggai H Herwin Yatim dan Hikmat Hardono.
Bupati Banggai H Herwin Yatim dan Hikmat Hardono. (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Melalui cerita, anak-anak akan saling memahami tentang kebudayaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari, dan lainnya. Dengan buku ini, anak-anak Indonesia bisa mengenal keragaman budaya dan kegiatan anak-anak di Banggai sebagai salah satu kabupaten di Sulawesi Tengah.

Tengoklah cerita “Para Pencari Babadoh”. Cerita itu mengisahkan anak suku Bajo yang tinggal di rumah panggung yang berada di atas laut. Suku Bajo terkenal sebagai suku pengembara laut. Semua laki-lakinya mencari nafkah di laut. Mereka amat bergantung dengan laut. Karena itu, suku Bajo berusaha menjaga kelestarian laut dengan cara memancing dengan menggunakan tali pancing, bukan bom. Sebab, bom dapat menghancurkan karang, ikan, dan telur-telurnya. Di sini kita bisa melihat, betapa kearifan lokal menjadi nilai yang harus dipelihara suku Bajo.

bedah buku berjudul
bedah buku berjudul "Kisah dari Banggai" (TRIBUNNEWS.COM/HO)

Keindahan alam Kabupaten Banggai juga tergambar jelas dalam buku ini. Alam yang masih asri dan permai mendukung anak-anak untuk beraktivitas. Keseharian anak-anak Banggai ini diisi dengan bermain air di kuala (sungai), berenang di pantai, dan mencari kerang di laut.
Buku yang telah diluncurkan di Gramedia Pondok Indah 11 Juni lalu ini diharapkan bisa menjembatani dan mengisi kesenjangan informasi mengenai budaya dan daerah yang ada di Indonesia, sehingga anak-anak Indonesia menjadi lebih akrab satu sama lain.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas