Guru Sekolah Berburu Seragam Siswa Tahun Ajaran Baru ke Pasar Tanah Abang
Ada sekolah yang memilih untuk menjahit sendiri. Namun ada juga yang memilih belanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Seragam sekolah tidak hanya jadi kebutuhan para orang tua di tahun ajaran baru 2017-2018, namun juga para guru sekolah swasta yang bertugas untuk menyediakan seragam sekolah.
Ada sekolah yang memilih untuk menjahit sendiri. Namun ada juga yang memilih belanja di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Pertimbangannya bermacam-macam, mulai dari kelengkapan variasi pakaian, harga, dan kualitas bahan. Seperti Bu Lusi dan Bu Eneng.
Bu Lusi, guru sebuah sekolah dasar swasta dari Perumnas Tangerang mengaku menghabiskan Rp 86 ribu untuk menbayar transportasi taksi online menuju Pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat untuk memenuhi kebutuhan muridnya.
Menurut Bu Lusi, dia dan temannya datang dan berbelanja seragam sekolah di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat karena kelengkapannya. Dia dan seorang guru temannya bertanggung jawab mengurus paket seragam siswa di sebuah SD Islam Terpadu.
"Sebelumnya kami nggak beli pakaian jadi. Kami biasa jahit. Tapi karena penjahitnya error dan bajunya nggak jadi-jadi, kami jadi dikejar-kejar orangtua. Dan setahu kami, di sini lebih lengkap." Ujar Bu Lusi saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Senin (10/7/2017).
Selain itu, harga tekstil di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat juga dikenal murah.
"Ya karena di sini kalau beli grosir, pasti jadi lebih murah. Untuk lima jenis seragam buat 60an siswa, kami bisa habis puluhan juta," ujarnya.
Di sisi lain, kualitas bahan juga diperhitungkan. Ada yang memilih bahan yang biasa saja tapi harga murah, tapi ada juga yang memilih bahan bagus dengan harga yang sedikit lebih mahal.
"Kalau setahu saya. Bahan yang biasa dijual agak panas kalo dipakai, tapi di sini mungkin ada juga bahan yang lebih adem, tapi sedikit mahal. Tergantung sih." Ujar Bu Eneng yang sudah memiliki seorang anak usia TK.
Sedangkan kalau jahit mereka punya pertimbangan sendiri.
"Kalau jahit biasanya kita bisa milih bahan sendiri. Biasanya sih baju batik ya. Tapi karena sekarang kita sudah SDIT jadi kita perlu menyesuaikan baju seragam yang islami. Yang panjang-panjang. Kalo dulu seragamnya sama dengan sekolah negeri, jadi orang tua bisa beli sendiri-sendiri." Tambah Bu Eneng.
Mereka pun sepakat kalau menjahit akan lebih mahal jika dibandingkan beli grosiran.
"Kalau jahit bisa lebih mahal harganya, tapi barang bisa dipesan sesuai kebutuhan ukuran," ujarnya.
Kebanyakan pedagang seragam di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat memang berjualan secara grosiran, tapi ada juga beberapa pedagang yang mau menjual eceran untuk pelanggan yang mau beli seragam aekolah untuk anaknya.