Dua Siswa SMKN di Cimahi Harumkan Indonesia di Kontes Robot Internasional di Jepang
Kedua siswa kelas XII Mekatronika di SMKN 2 Cimahi ini berhasil menciptakan sebuah robot teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan masyarakat banyak
Editor: Ravianto
![Dua Siswa SMKN di Cimahi Harumkan Indonesia di Kontes Robot Internasional di Jepang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dua-siswa-pemenang-kontes-robot-internasional-smkn-2-cimahi-firman-dwiansyah_20170802_110847.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mumu Mujahidin
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG- Sempat kalah pada ajang robotik lokal di Kota Cimahi, dua pemuda ini justru mendapat special award pada ajang robotik Nasional.
Bahkan, kedua pemuda ini berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah robotik Internasional setelah naik podium sebagai juara tiga kategori Food and Agriculture dan berhasil meraih Special Award Leading Creative Inovation dari Pemerintah China pada ajang International Exhibition for Young Invention (IEYI) 2017 di Nagoya, Aichi, Jepang minggu lalu.
Adalah Botani (Robot pembantu Petani) atau The Booth Farmer sebuah mesin micro controller temperature yang membawa Firman Dwiansyah (18) dan Muftie Insani (17) sehingga disejajarkan dengan inovator-inovator muda di kawasan Asia bahkan di dunia internasional.
Kedua siswa kelas XII Mekatronika di SMKN 2 Cimahi ini berhasil menciptakan sebuah robot teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan masyarakat banyak.
TERPOPULER KEMARIN: Eks Olympiakos Terbang ke Bandung? Jose Kecewa pada Dua Pemain Ini https://t.co/UUekFaEAd8 via @tribunjabar
— Tribun Jabar (@tribunjabar) August 2, 2017
Biaya operasionalnya yang sangat murah dan terjangkau khususnya bagi petani jamur dan anggrek.
Rasa lelah tergambar jelas di wajah ke dua pemuda ini, saat ditemui di SMKN 2 Cimahi di Jalan Kamarung, Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Selasa (1/8/2017).
Kulit wajah Muftie Insani tampak sedikit pucat dan kuyu dengan mata sedikit memerah.
Begitupun kondisi Firman Dwiansyah.
Maklum, kedua pemuda ini baru saja melakukan berjam-jam perjalanan udara dari Jepang menuju Indonesia.
"Kami tiba di Indonesia jam 3 subuh dan langsung dijemput kepala sekolah di Jakarta. Kami baru tidur 2 jam, jadi masih jet lag," ujar Muftie Insani dengan nada bercanda.
Meski demikian Firman Dwiansyah dan Muftie Insani, tampak sangat semangat saat membongkar tas perlengkapan robot mereka yang dibawa dari Jepang di depan wartawan.
Satu per satu peralatan mereka keluarkan dengan hati-hati.
Kemudian kedua pemuda ini kembali fokus menyusun prototype Botani yang mereka pasang pada miniatur greenhouse berbahan kayu berukuran sekitar 50x50 cm.