Penjual Gula Aren itu Pernah Kuliah di ITB, Mengharukan, Ternyata Ini Penyebab Dia Drop Out
Nahas tidak dapat ditolak, ibunya meninggal pada Februari itu juga. Nasib tidak berpihak pada Izhak, sang ayah juga meninggal
Editor: Aji Bramastra
"Pak Hatta Rajasa juga menghubungi saya, beliau bilang akan membantu saya untuk kembali kuliah jika saya berkenan," kata Izhak.
Hatta Rajasa menawarkan pada Izhak beberapa opsi.
Jika Izhak ingin kuliah lagi, maka dia akan dibantu supaya bisa kembali berkuliah.
Atau, bila berhenti kuliah dan buat usaha di bidang air minum, maka bantuan alatnya akan dikirim dari Jakarta.
Baru-baru ini, Universitas Terbuka di Majene juga telah memberi kepastian bantuan untuk Izhak, kuliah gratis di UT selama 8 semester.
Hanya satu yang masih memberatkan langkah Izhak, yaitu siapa yang akan menjaga adik-adiknya jika ia kembali kuliah.
"Saya tidak ingin kembali ke ITB, karena jaraknya jauh dari rumah,"
"Saya kesulitan mengikuti pelajaran setelah sebelumnya sempat berhenti kuliah,"
"Mungkin saya akan kuliah lagi saat adik-adik saya sudah cukup besar untuk merawat diri mereka sendiri," begitu kata Izhak.
Izhak tengah mengemban tugas yang berat dengan menjadi ibu sekaligus ayah bagi seluruh adiknya.
Saat adiknya ada yang sakit, Izhak menjaga mereka dan membawanya berobat ke Puskesmas.
Izhak juga harus pergi ke pasar untuk menjual gula aren buatannya.
Dia hanya bisa tetap mensyukuri hidupnya dan segala ujian yang dihadapinya.
Bagi Izhak, yang terpenting saat ini adalah kesehatan dan kelayakan hidup adik-adiknya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.