Jokowi Ingatkan Perguruan Tinggi untuk Tingkatkan Kualitas Hadapi Era Kompetisi
"Pak, ini perguruan tinggi kalau enggak berubah kita kasih kompetisi dengan universitas asing,” ucap Presiden menyampaikan usulan Menristekdikti
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat memberikan sambutan pada Peresmian Pembukaan Konvensi Kampus XIV dan Temu Tahunan XX Forum Rektor Indonesia Tahun 2018 yang dilaksanakan di Gedung Baruga Andi Pangeran Pettarani, Universitas Hasanuddin, Kota Makassar, Kamis (15/2/2018), Presiden Jokowi menekankan perlu ada perubahan di lingkungan Perguruan Tinggi.
Jokowi menegaskan saat ini tidak ada pilihan lain untuk cepat berbenah, bekerja secara cepat dan efisien, berani melakukan perubahan besar dan terus melakukan inovasi.
Bahkan tanpa adanya kompetisi maka budaya yang berkembang adalah budaya yang lamban dan tidak inovatif karena tidak ada kompetitor.
Baca: Jokowi Tegur Menristekdikti agar Rutinitas di Fakultas Segera Diubah
Presiden teringat ketika dirinya masih duduk di bangku SMP, bank milik pemerintah tutup pada pukul 13 karena tidak adanya bank pesaing. Tapi setelah muncul bank-bank swasta, bank-bank pemerintah langsung berbenah diri dan tetap memenangkan kompetisi.
"Ternyata alhamdulillah keuntungan terbesar ada di BRI bukan bank swasta, bukan bank asing. Artinya bank pemerintah bisa berkompetisi dengan bank asing ataupun bank swasta," ujar Presiden berdasarkan keterangan pers Biro Pers Istana Kepresidenan.
Di bidang perguruan tinggi, Presiden telah menerima usulan dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir.
"Pak, ini perguruan tinggi kalau enggak berubah kita kasih kompetisi dengan universitas asing,” ucap Presiden menyampaikan usulan Menristekdikti.
Namun Presiden tidak lantas menyetujuinya dan meminta Menristekdikti berbicara dengan semua rektor, baik negeri maupun swasta.
"Kalau tanpa diberi kompetitor berubah ya enggak usah. Tapi kalau kita tunggu enggak berubah ya kita beri. Gimana setuju atau tidak? Kok diam semua. Silakan nanti dibicarakan dengan Menristekdikti," ujar Kepala Negara.
Presiden memahami bahwa kondisi perguruan tinggi beragam.
"Ada yang memang sudah bisa dikatakan world class university. Tapi juga ada perguruan tinggi baru yang masih dihadapkan pada permasalahan-permasalahan dasar," tutur Kepala Negara.
Jokowi mengatakan yang harus diingat bahwa keduanya memiliki potensi yang sama untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat.
"Ada yang kontribusinya pada masyarakat lokal, ada yang levelnya nasional maupun internasional," ucapnya.