Lahirkan Tenaga Kerja Handal, Seharusnya Teori dan Praktek Harus Seimbang
Saat ini pendidikan di Indonesia saat ini perlu perbaikan, caranya memperbanyak pelajaran praktek
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Ketenaga Kerjaan Fahmi Idris menyatakan, pekerja yang bermodalkan pendidikan saja tanpa diimbangi dengan disipilin dan etos kerja berpengaruh pada bidang pekerjaan yang dikelolanya.
"Pendidikan yang sesuai, pengalaman latihan kerja serta memiliki etos kerja dibutuhkan pekerja. Ketiganya harus seiring sejalan agar pekerja yang sukses," kata Fahmi di sela-sela wisuda 1918 mahasiswa angkatan ke -19 Politeknik LP3I Jakarta tahun 2018 di TMII, Kamis (20/9/2018).
Menurut Fahmi saat ini pendidikan di Indonesia saat ini perlu perbaikan, caranya memperbanyak pelajaran praktek.
"Idealnya antara pelajaran teori dan praktek harus seimbang sehingga bisa melahirkan tenaga kerja yang sesuai dengan keahian di bidangnya," kata komisaris LP3I Jakarta ini.
Senada, Direktur PT Holomoc Indonesia, Iwan Suryawan, perusahaan jasa multi media yang telah menjalin kerjasama dengan LP3I mengatakan, sebagai pelaku industri, kami mencari pekerja yang sudah siap pakai.
Baca: Setelah Lihat Kepala Tour Guide-nya Berdarah, Asty Ananta Puji Etos Kerja Orang Korea Selatan
"Saat ini mereka tidak hanya meguasai teori tapi juga harus mampu menerapkannya dalam suatu pekerjaan, sehingga ada kesiapan dari para lulusan LP3I untuk memasuki dunia industri di masa sekarang dan juga di masa depan," katanya.
Direktur LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin Akhmad, MM, M.Pd mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan dan mengadapi perkembangan dunia industri khususnya di bidang penyediaan sumber daya manusia, LP3I berupaya memberikan kurikulum pendidikan pada mahasiswanya yang disesuaikan dengan kebutuhan.
"Ini dilakukan agar pada saat para lulusan LP3I diterima bekerja, mereka sudah menjadi tenaga yang siap pakai yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan industri," kata Jaenudin.