Belajar di Antara Gunungan Barang Bekas, Khofifah Indar Parawansa Bercita-cita Jadi Polisi
Uniknya, walaupun mengetahui namanya sama dengan mantan menteri, Khofifah tidak memiliki cita-cita menjadi menteri.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANGSELATAN - Anak perempuan kecil berhijab biru nampak memperhatikan dengan seksama pelajaran Bahasa Inggris yang diajarkan Rifqi Ching (25) sebagai mentor Sekolah Belajar Ciputat di tengah perkampungan pemulung di depan Keluraha Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (20/10/2018).
Saat memperkenalkan diri anak itu bernama Khofifah Indar Parawansa (10), nama yang sama dengan mantan Menteri Sosial Indonesia yang kini menjadi Gubernur Jawa Timur terpilih Pilkada 2018.
Ketika ditemui Tribunnews.com, anak yang akrab disapa Khofifah itu tampak malu-malu berdialog.
“Dia tahu namanya sama dengan Ibu Khofifah mantan menteri, banyak yang bilang,” ujar Rifqi Ching.
Uniknya, walaupun mengetahui namanya sama dengan mantan menteri, Khofifah tidak memiliki cita-cita menjadi menteri.
Dirinya justru mengungkapkan ingin menjadi polisi seperti ayahnya.
“Mau jadi polisi, seperti ayah saya,” ungkapnya.
Baca: Menengok Sekolah Belajar Ciputat, Merajut Masa Depan di Antara Tumpukan Barang Bekas
Khofifah mengaku senang bisa belajar bersama teman-temannya dari berbagai umur di komunitas Sekolah Belajar Ciputat, meskipun di tengah gunungan barang bekas di perkampungan pemulung.
Ia tampak menikmati waktu belajar yang hanya sekitar dua jam dalam satu minggu.
“Senang, ketemu banyak teman,” pungkasnya.
Komunitas Sekolah Belajar Ciputat merupakan bagian dari program organisasi non-pemerintah EPM Foundation yang bergerak di bidang pemberian fasilitas pendidikan bagi warga yang kurang mampu.
Pendidikan yang diberikan berbentuk seperti pelajaran tambahan dan tidak bersifat kaku.
“Kami mengajarnya tidak kaku, materinya juga disesuaikan dengan ‘mood’ anak-anak supaya mereka mau belajar, dan syukur niat belajar mereka memang tinggi,” jelas Rifqi.
Ia mengatakan bahwa program ini memang diselenggarakan untuk membantu para orang tua yang ingin memberikan tambahan waktu belajar bagi anaknya.
“Para orang tua siswa sangat senang bahkan mereka bantu fasilitasi tempat meskipun seadanya tapi anak-anak terlihat enjoy,” terangnya.
Rifqi mengatakan pihaknya membuka donasi berupa buku dan peralatan belajar untuk memberi fasilitas belajar bagi anak-anak tanpa dipungut biaya seperser pun.
Ia juga membuka lowongan volunteer siapa pun yang ingin membantu.