Sekolah Belajar Ciputat Butuh Donasi Buku Pelajaran dan Volunteer Pengajar
Sekolah Belajar Ciputat memang berfungsi seperti les karena peserta didiknya sebagian besar sudah bersekolah juga di sekolah formal.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANGSELATAN - Sekolah Belajar Ciputat yang menghadirkan kegiatan belajar mengajar tambahan secara cuma-cuma bagi anak-anak di kawasan perkampungan pemulung di Keluraha Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten memghadapi sejumlah keterbatasan.
Dua di antaranya adalah jumlah pengajar volunteer serta fasilitas buku pelajaran.
Hal itu disampaikan volunteer Sekolah Belajar Ciputat, Rifqi Ching (25) saat ditemui Tribunnews.com, Sabtu (20/10/2018).
“Saat ini volunteernya hanya saya dan Kak Nova selaku pendiri, kami sudah tawarkan melalui media sosial, peminatnya memang banyak tapi kembali hanya kami berdua lagi pada akhirnya,” ujar Rifqi.
Pria yang berprofesi sebagai karyawan swasta di bidang keuangan itu mengatakan wajar bila banyak volunteer yang datang dan pergi dalam kegiatan seperti itu.
“Ada juga sejumlah mahasiswa salah satu kampus di Jakarta yang bantu kami, namun mereka sedang ada kegiatan pengabdian sehingga diserahkan ke kami berdua,” imbuhnya.
“Yang jelas komitmen kami adalah bagaimana agar Sekolah Belajar Ciputat ini tidak libur satu hari pun, karena antusias anak-anak mengikuti kegiatan ini luar biasa dan hanya berlangsung sekali dalam seminggu,” tegasnya.
Sekolah Belajar Ciputat memang berfungsi seperti les karena peserta didiknya sebagian besar sudah bersekolah juga di sekolah formal.
“Alhamdulillah semuanya bisa bersekolah formal, sehingga ketika mereka ke sini kami bantu belajar lagi dan membantu pekerjaan rumah, hingga saat ini sudah ada 30 anak yang terdaftar dalam kegiatan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Rifqi juga mengaku menerima berbagai donasi dari masyarakat demi keberlanjutan program ini.
“Buku pelajaran makin menipis sehingga kami butuh untuk bacaan anak-anak, begitu juga dengan alat tulis, bahkan ada yang donasi rak buku, apapun yang berhubungan dengan fasilitas belajar mengajar bisa didonasikan kepada kami,” ucap Rifqi.
Komunitas Sekolah Belajar Ciputat merupakan bagian dari program organisasi non-pemerintah EPM Foundation yang bergerak di bidang pemberian fasilitas pendidikan bagi warga yang kurang mampu.
Pendidikan yang diberikan berbentuk seperti pelajaran tambahan dan tidak bersifat kaku.
“Kami mengajarnya tidak kaku, materinya juga disesuaikan dengan ‘mood’ anak-anak supaya mereka mau belajar, dan syukur niat belajar mereka memang tinggi,” jelas Rifqi.
Ia mengatakan bahwa program ini memang diselenggarakan untuk membantu para orang tua yang ingin memberikan tambahan waktu belajar bagi anaknya.
“Para orang tua siswa sangat senang bahkan mereka bantu fasilitasi tempat meskipun seadanya tapi anak-anak terlihat enjoy,” terangnya.
Rifqi mengatakan pihaknya membuka donasi berupa buku dan peralatan belajar untuk memberi fasilitas belajar bagi anak-anak tanpa dipungut biaya seperser pun.
Selain membuka Sekolah Belajar Ciputat, organisasi ini juga membuka program serupa di kawasan Asemka, Jakarta Barat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.