Presiden OSEBI Sebut Siswa Indonesia Langganan Juara dalam Olimpiade Internasional Ini
Nantinya para siswa yang lolos dalam Olimpiade ini akan mengikuti Olimpiade di beberapa negara, seperti New York Amerika Serikat, Brazil dan Belanda
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Event bergengsi Festival Sains dan Budaya (FSB) kembali diselenggarakan.
FSB 2019 adalah gabungan dua event bergengsi Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) dan Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) yang biasa diselenggarakan oleh Konsultan Pendidikan, PT Edukasi Universal dan Sekolah Kharisma Bangsa Tangerang Selatan.
Olimpiade Seni dan Bahasa Indonesia (OSEBI) merupakan ajang tahunan yang menjadi media untuk menggali bakat, kemampuan, dan kecerdasan siswa, memperkaya sumbangsih bagi khazanah budaya bangsa dengan memberi kesempatan kepada siswa.
Presiden OSEBI Riri Fitra Sari menuturkan, dalam kegiatan tersebut para siswa akan mempresentasikan hasil dan karya yang telah dibuatnya kepada publik.
Riri menuturkan, nantinya para siswa yang lolos dalam Olimpiade ini akan mengikuti Olimpiade di beberapa negara, seperti New York Amerika Serikat, Brazil, Belanda, dan Hongkong.
"Dalam tingkat internasional biasanya mereka selalu menang. Dapat medali emas dan perunggu," kata Riri kepada media di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (19/2).
Riri menuturkan, sekolah-sekolah bertaraf internasional di Indonesia dapat mengikuti kegiatan tersebut.
Para guru dapat membiasakan siswanya untuk menggunakan bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari di sekolah.
Dalam tiga hari nanti, para siswa mampu menyampaikan laporan karyanya dalam bahasa Inggris, menjawab berbagai pertanyaan dan menjelaskan hasil kreativitasnya," kata dia.
Sejak pendampingan kepada para siswa dari awal, guru di sekolah akan memberikan pendampingan khusus mulai dari ide, teori, praktik hingga muncul hasil penelitian.
"Sekolah-sekolah yang baik akan memberitahukan kepada siswanya bagaimana siklus penelitian, metodologi, cara menguji sampai kesimpulannya.
Para guru nanti juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan rasa keingintahuan muridnya," ujarnya.
Riri menjelaskan, kebanyakan dari peserta Olimpiade adalah mengikuti lomba lingkungan dan teknologi.
Diantaranya kimia, biologi dan komputer. Namun ia menyayangkan siswa/i seperti dari Jakarta dan Bandung jarang mengikuti Olimpiade tersebut. Peserta lebih banyak berasal dari daerah.
"Rata-rata siswa kita inginnya masuk Universitas. Namun kami tetap mendorong mereka untuk berkarya. Setiap jenjang dalam kehidupan mereka harus ada sesuatu yang dapat dibanggakan. Harapan kami mereka kelak dapat menjadi pemimpin-pemimpin di negeri ini," tandasnya.
Koordinator acara pameran OSEBI, M Sabar, mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk menyatukan siswa-siswi dari ujung barat hingga timur untuk merasakan berbagai macam kebudayaan bangsanya.
"Kami melihat kondisi riil masyarakat. Banyak sekali pengaruh dari dunia luar. Kemudian kesadaran mereka untuk memelihara budaya juga kurang. Karena itu, kami ikut memberikan kontribusi untuk pembangunan negeri ini," ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, generasi muda saat ini mengalami turunnya rada percaya diri dan martabat ketika berhadapan dengan negara lain.
"Kita adalah bangsa besar. Tetapi kita tidak menyadari, sehingga ketika berhadapan dengan bangsa lain kita merasa rendah. Tidak seperti itu. Untuk itu, melalui acara ini anak-anak akan muncul terhadap kondisi budaya bangsanya ini.
Selain itu, dengan acara tersebut diharapkan siswa/i dari ujung Sabang sampai Merauke mampu melihat kemajemukan dan heterogenitas Indonesia.
"Kalau di acara kompetisi mereka saling bersaing, di acara OSEBI mereka sangat akrab. Dalam acara ini kita mengangkat harmoni dan kebinekaan sebagai tema besar. Agar para siswa mampu melihat bahwa perbedaan bukan menjadi persoalan," katanya.
Dengan kegiatan berbentuk pameran ini, ia menginginkan agar para siswa/i mampu mengambil nilai-nilai positif.
"Sang anak dari acara ini diharapkan dapat mencari inovasi dan solusi dari permasalahan yang ada dengan terus mengembangkan kreativitasnya," katanya.