Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenperin Bangun Jaringan Ratusan SMK dan Industri di Jawa Tengah

Peluncuran program kedua mencakup 586 perjanjian kerja sama antara 116 perusahaan industri dari berbagai sektor dengan 391 SMK.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kemenperin Bangun Jaringan Ratusan SMK dan Industri di Jawa Tengah
TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhamad menyaksikan penandatangan kerja sama antara SMK dan sektor industri di pabrik Duniatex, Demak, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, DEMAK - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali meluncurkan program pendidikan vokasi yang bersifat terjaring dan selaras atau link and match dengan kebutuhan industri untuk provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta di pabrik Duniatex, Demak, Jawa Tengah, Kamis (28/2/2019).

Peluncuran program kedua tersebut mencakup 586 perjanjian kerja sama antara 116 perusahaan industri dari berbagai sektor dengan 391 SMK.

Penandatanganan antara kedua pihak disaksikan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhamad.

"Kemampuan industri kita setara dengan negara-negara maju sebesar 20,5 persen (terhadap PDB). Beberapa sektor yang diproyeksikan tumbuh tinggi f&b (makanan minuman), tekstil, kulit dan alas kaki. Semua sektor ini kuat keberadaannya di Jateng. Oleh karena itu kita dorong pertumbuhan industri di Jateng sekaligus pendidikan vokasinya," kata Airlangga dalam peluncuran program tersebut.

Ada juga bantuan berupa mesin dan peralatan oleh 16 perusahaan industri ke 382 SMK. Di antaranya Toyota, Astra Honda Motor memberikan mobil dan motor beserta peralatan lainnya untuk kepentingan praktik siswa dan siswi SMK. 

Baca: Pembelian Wuling Almaz Dapat Dukungan Purna Jual 3 Tahun Atau 100.000 Kilometer

Airlangga meminta para pelaku industri dan para kepala SMK untuk pro aktif mengembangkan program link and match ini.

Berita Rekomendasi

Bagi industri yang membantu pengembangan pendidikan vokasi, lanjutnya, pemerintah telah memberikan penawaran menarik berupa insentif superdeduction tax.

Baca: Ramai Isu WNA Punya e-KTP dan Terdaftar di DPT, Kemendagri Tawari Bantuan Bersih-bersih Data ke KPU

"Jadi pemerintah betul-betul ingin dorong pertumbuhan berbasis manufaktur, infrastruktur sudah dibangun, SDM digenjot, untuk inovasi pendidikan diberi fasilitas perpajakan, dan ekspor juga kita dorong agar semakin banyak industri investasi," paparnya.

"Kalau kita bicara industri, teknologi bisa dicari, investor juga bisa tapi sumber daya manusia harus kira cetak dan perkuat melalui reskilling dan upskilling," tambah Airlangga.

Secara keseluruhan, hingga saat ini, pemerintah telah memfasilitasi 4.293 kerja sama antara 2.340 SMK dan 861 perusahaan industri lewat program link and match tersebut. Sejak diluncurkan pada tahun 2017, program pendidikan vokasi ini telah menjangkau wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas