Jakarta Intercultural School Menumbuhkan Kecintaan Terhadap Indonesia
Indonesia Week merupakan salah satu event yang sangat ditunggu oleh murid, guru dan orangtua
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melanjutkan kesuksesan event tahun lalu, Jakarta Intercultural School (JIS) kembali menyelenggarakan Indonesia Week, mulai 11-15 Maret 2019.
Tak hanya murid, para guru dan orangtua juga ambil bagian dalam beragam aktivitas untuk mengenali ragam budaya khas Indonesia.
Dengan murid yang berasal dari lebih dari 65 kebangsaan, JIS berperan aktif dalam memperkenalkan budaya Indonesia kepada seluruh komunitasnya.
Indonesia Week merupakan salah satu event yang sangat ditunggu oleh murid, guru dan orangtua karena memberikan kesempatan untuk merasakan pengalaman lebih dalam mengeksplorasi budaya Indonesia.
“Tema Indonesia Week tahun ini adalah Appreciating Indonesia. Dengan tema ini, JIS mengajak murid-murid, orangtua, guru-guru dan para staf untuk mengenal lebih dekat budaya Indonesia dan menghargainya,” kata Aeni Palsapah. Guru Bahasa Indonesia dan Koordinator Indonesia Week di Jakarta Intercultural School, Jumat (15/3/2019).
Ia menambahkan, para murid juga menampilkan aksi mereka dalam tarian berbagai daerah, seperti Gaba-gaba dari Maluku dan Saman dari Aceh. Para murid menunjukkan antusiasme luar biasa dan ruang teater selalu penuh.
Indonesia Week menghadirkan ragam budaya Indonesia yang akan menjadi pintu gerbang bagi murid JIS untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang negeri ini. Lebih jauh lagi, mereka akan memahami lebih dalam nilai-nilai kehidupan bangsa sehingga menumbuhkan kecintaan terhadap Indonesia.
JIS meyakini nilai-nilai dan budaya Indonesia adalah bagian dari perkembangan karakter yang sangat penting bagi pertumbuhan mereka.
Dalam Indonesia Week kali ini, JIS menghadirkan seniman Ki Cahyo Kuntadi yang pernah menyabet gelar Dalang Terbaik (Best Actor) dalam ajang World Puppet Carnival di Kazakhstan. Ia akan tampil bersama pesinden Nyi Sukesi.
Tokoh seniman lain yang juga tampil di panggung Indonesia Week adalah Dalang Putri Kembar, Nyi Widawati & Nyi Widaningrum, Gelar Pemayang, Wakidi Dwijomartono dan Ki Gamblang Carito.
Para murid JIS Pattimura Elementary School Gamelan Students yang akan menunjukkan ketrampilan mereka memainkan gamelan.
Grup ini diasuh oleh Kitsie Emerson, Guru SD dan mengajar Gamelan di JIS Elementary School, kampus Pattimura. Ia meraih gelar PhD dalam Javanese Wayang Studies, Leiden University, Belanda.
“Sebenarnya gamelan sama tingkatnya dengan orchestra dan choir. Dalam gamelan, kita membutuhkan cara komunikasi berbeda dari orchestra, karena mendengar dari tanda-tanda,” kata Kitsie.
Selain mengajar gamelan, Kitsie juga sering menjadi penerjemah dalam pertunjukan wayang di berbagai negara.
Jakarta Intercultural School juga memanfaatkan Indonesia Week untuk mengajak para murid, guru serta seluruh staf untuk bersemangat berbicara dalam Bahasa Indonesia selama penyelenggaraan acara tersebut.
Langkah ini merupakan salah satu bagian dari usaha JIS agar komunitasnya fasih minimal dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia.
Pengenalan budaya lokal juga digelar oleh JIS secara rutin dalam bentuk peringatanWorld Wayang Day di bulan November.
Peringatan Hari Wayang Dunia tersebut merupakan bagian dari JIS Cultural Week, sebuah rangkaian acara untuk memperkenalkan berbagai kebudayaan, termasuk budaya Indonesia kepada murid JIS.