Di Kantin Murah Meriah Ini Mahasiswa Unpad Bisa Beli Nasi Porsi Besar Cuma Rp 3.500
Harga yang bersahabat dan kualitas makanan yang terjaga adalah resep yang membuat Kanjat bertahan hingga sekarang.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Terletak di Jalan Jatinangor Nomor 194 Sumedang, membuat kantin tempat jajan sekaligus tongkrongan ini tidak sulit dicari. Namanya Kantin Jatinangor.
Mahasiswa Universitas Padjajaran kerap memanggilnya Kanjat. Selain supaya ringkas, Kanjat lebih enak didengar dan keren saat diucapkan. Menuju kantin ini tidak sulit.
Dari Kampus Unpad Jatinangor, mahasiswa tinggal turun ke gerbang lama Unpad, lalu menyusuri Jalan Jatinangor. Kanjat berada tepat di antara deretan toko, tempat makanan, hingga bank.
Kanjat tak cuma diburu mahasiswa Unpad. Mahasiswa ITB, Ikopin, dan IPDN pun sering mangkal di sini.
Kalau datang saat jam makan siang, bersiaplah dengan antreannya yang mengular. Itu sebabnya, banyak mahasiswa Unpad yang datang lebih awal, agar bebas memilih tempat duduk.
Itupun jika beruntung waktu perkuliahan sudah selesai sebelum jam makan siang.
“Tempat favorit saya di lantai 2. Lebih enak saja tempatnya, enggak terlalu crowded,” ujar Riska F, mahasiswi Peternakan Unpad saat berbincang dengan Kompas.com di Kanjat pada Agustus 2019.
Bagi Riska, Kanjat menjadi salah satu kantin andalannya. Apalagi saat kangen masakan rumah atau kiriman uang dari orangtuanya di Lampung terlambat.
Sebab, harga makanan di Kanjat terbilang ramah dengan kantong mahasiswa. Mahasiswi lainnya, Cyntia dan Desi mengatakan hal serupa.
Kedua mahasiswi Akuntansi Perpajakan tersebut memilih Kanjat, karena dekat dengan kampus, harganya juga relatif murah, dan menu makanannya lengkap.
“Makanan favorit saya ayam kecap. Perkedelnya juga enak,” tutur Cyntia.
Kanjat menggunakan konsep parasmanan. Jadi setiap yang datang langsung mengambil piring, kemudian mengambil sendiri nasi, lauk pauk, hingga sayur sesuai selera.
Puluhan jenis makanan yang dijajakan kadang membuat pengunjung bingung. Namun, pengunjung diharapkan tidak galau terlalu lama memilih makanan, karena antrean akan semakin mengular.
Dari Bandung ke Jatinangor Mohamad Fajar Hariadi, anak sang pemilik kantin mengatakan, Kanjat berdiri sejak tahun 90an.