Debat Publik Referensi Majelis Wali Amanat UI Memilih Rektor
Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), Saleh Husin mejelaskan, cara ini dilakukan agar proses pemilihan berlangsung mengedepankan
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Universitas Indonesia (UI) melakukan debat terbuka, menetapkan rektor baru periode 2019-2024. Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), Saleh Husin mejelaskan, cara ini dilakukan agar proses pemilihan berlangsung mengedepankan akuntabilitas dan transparansi.
"Cara ini membantu kami mendapatkan sosok paling ideal setelah menyimak pemaparan mulai dari visi, ide sampai ke bahasa tubuh, yang dilanjutkan dengan tanya jawab secara mendalam, layaknya debat calon presiden tempo hari," Saleh Husin, yang juga Ketua Majelis Wali Amanat UI (MWA UI), usai penetapan rektor terpilih di Makara Art Center, Kampus UI, Rabu (25/9/2019) lalu.
Pemungutan suara melibatkan para anggota MWA UI memilih Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D selaku rektor, mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Prof. Dr. rer. nat. Abd Haris dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K).
Baca: 5 Hal tentang Viral Lulusan S1 Universitas Indonesia yang Tolak Kerjaan Gaji 8 Juta
Saleh mengapresiasi komitmen dan totalistas para anggota MWA UI beserta tim teknis dan sekretariat dalam Pansus Pemilihan Rektor yang sepanjang lebih dari lima bulan terakhir tanpa kenal lelah mengawal proses ini.
Baca: Adu Gagasan untuk Kemajuan Alumni dan Almamater Universitas Indonesia di Debat Pertama
“Satu diantara sekian banyak tugas kedepan rektor terpilih dan jajarannya adalah menggalang potensi segenap alumni, serta mengajak sivitas akademika melebur, meninggalkan kepentingan kelompok maupun golongan guna mengantar UI menembus peringkat 200 besar perguruan tinggi dunia, di tengah disrupsi teknologi," kata dia.
"Tak sederhana, tapi kami berharap mereka berhasil melakukannya,” ujar Saleh yang menjabat Menteri Perindustrian periode 2014-2016.