10 Perguruan Tinggi Masuk Daftar Kampus dengan Penelitian Terbaik di Indonesia
Ada 10 besar perguruan tinggi kinerja tertinggi," kata Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset Teknologi dan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) merilis hasil penilaian terhadap kinerja penelitian perguruan tinggi selama periode 2016-2018.
Berdasarkan penilaian tersebut, sebanyak 47 perguruan tinggi masuk dalam kelompok mandiri, 146 perguruan tinggi kelompok utama, 479 perguruan tinggi kelompok madya, dan sebanyak 1.305 perguruan tinggi kelompok binaan.
"Ada 10 besar perguruan tinggi kinerja tertinggi," kata Menteri Riset Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa, (19/11/2019).
Dirinya mengungkapkan sepuluh kampus terbaik penelitian itu adalah, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor. Universitas Diponegoro, Universitas Andalas, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Universitas Udayana.
Selain itu terdapat 21 perguruan tinggi yang berhasil meningkatkan klaster penelitiannya sehingga masuk pada Klaster Mandiri pada periode penilaian 2016-2018.
Universitas tersebut diantaranya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Haluoleo, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Negeri Malang.
Baca: Kapal Riset Baruna Jaya I Dikerahkan untuk Pemeliharaan Buoy Ina-TEWS
Kemudian, Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Syiah Kuala, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Padang, Universitas Telkom, Universitas Bina Nusantara, Universitas Tanjungpura, Universitas Kristen Petra, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Pancasila, Universitas Gunadarma, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Universitas Tarumanagara, dan Universitas Negeri Medan.
"Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi untuk periode tahun 2016-2018 dilakukan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan oleh masing-masing perguruan tinggi di Sistem Informasi Manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas)," jelas Bambang.
Penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi berdampak kepada kuota anggaran penelitian, pengelolaan dana desentralisasi.
Sesuai dengan rencana induk penelitian masing-masing perguruan tinggi, peta kebutuhan program penguatan kapasitas per klaster dan mekanisme pengelolaan penelitian.
"Komponen yang dievaluasi meliputi sumber daya penelitian 30 persen, manajemen penelitian 15 persen, luaran 50 persen, dan revenue generating 5 persen," pungkas Bambang.