Ketua MWA UI Saleh Husin Yakin Prof Ari Bisa Angkat UI Sebagai Universitas Berkelas Dunia
Untuk dapat mewujud itu, menurut Saleh , maka salah satu yang harus dilakukan Prof Ari adalah membentuk team work yang baik.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pada tahun 1994, Ari Kuncoro makin mengukuhkan profesinya dalam bidang ekonomi dengan menamatkan program doktornya dari Brown University. Konsentrasi yang ia ambil juga semakin terfokus, yaitu pada Urban Economics, Industrial Organization and Applied Micro Econometrics.
Dalam perjalanan karirnya, Ari Kuncoro sudah banyak mengabdikan diri di berbagai lembaga. Setelah memperoleh gelar doktornya, ia kembali ke tanah air dan mulai menjalani karirnya sebagai peneliti di LPEM-FEUI, sejak tahun 1994 hingga saat ini. Ari Kuncoro juga sempat menjadi pembantu dekan bagian akademik FEUI pada 1998. Selain itu, ia juga pernah menjadi sekretaris di program pasca sarjana FEUI, pada tahun 1996.
Saat ini Prof. Ari merupakan Guru Besar dalam bidang Ilmu Ekonomi di FEB UI dengan google h-index 14 dan menduduki peringkat pertama di Indonesia untuk sitasi (kutipan) karya ilmiah berdasarkan RePEC.
Ari Kuncoro masih aktif mengajar beberapa mata kuliah seperti Makroekonomi, Mikroekonomi dan sering pula menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi di dalam dan luar negeri.
Prof. Arie aktif dengan kegiatan di luar FEB UI seperti menjadi anggota East Asian Economist Association dan menjadi profesor tamu di Brown University dan Australian National University.*
Dalam pemilihan rektor UI periode 2019-2014 ini, Prof. Ari membawa visi “Menuju Universitas Indonesia yang inovatif, mandiri, unggul, inklusif, dan bermartabat”. Dalam menunjang visinya tersebut, Prof. Ari mengatakan memiliki beberapa program yang salah satunya berfokus kepada team work.
Menurut Prof. Ari terjadinya rupiah yang melemah, ekspor yang menurun, disebabkan SDM Indonesia yang tidak guyub secara internasional. Prof. Ari memiliki program yang ditujukan untuk mahasiswa, yaitu membuat pendidikan yang berbasis kolaborasi. “Selama ini yang dihasilkan adalah individualis, dengan IPK tinggi, lalu kalau jadi team work, payah,” katanya.
Prof. Ari menjelaskan jika team work itu sangat penting karena kita tidak akan bisa pintar sendirian. Untuk itu akan direncanakan program paper kelompok, proyek kelompok, dan lain sebagainya.
“Dan itulah program yang akan dicoba supaya SDM Universitas Indonesia dapat berperan untuk menjaga bangsa dan negara kita. Mungkin saat ini masih banyak CEO yang berasal dari Universitas Indonesia, tetapi kita tidak tahu lima tahun ke depan,” katanya.*