Budiman Sudjatmiko Sosialisasi Deradikalisme di Kampus: Mahasiswa Jadi Motor Transformasi
Budiman Sudjatmiko menyatakan, mahasiswa saat ini dihadapkan pada era disruptif di berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang ekonomi.
Editor: Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampil menjadi pembicara di acara sosialisasi deradikalisasi di kampus yang diselenggarakan Universitas Budi Luhur, Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Di depan ratusan mahasiswa Budi Luhur, Budiman Sudjatmiko menyatakan, mahasiswa saat ini dihadapkan pada era disruptif di berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang ekonomi.
"KIta sekarang dihadapkan pada era disruptif. Ini adalah era kocok ulang dari era yang menghancurkan sumber daya alam. Kita harus mendorong masyarakat yang destruktif ke masyarakat transformatif agar masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang lincah, adaptif terhadap perubahan," ujar Budiman.
Dia menambahkan, kekuatan imajinasi dan kreativitas bisa membawa masyarakat Indonesia menjadi pemenang di era disruptif yang antara lain ditandai dengan tren industri 4.0, karena tidak semua pekerjaan bisa diserahkan pada robot.
"Seperti rencana Presiden Jokowi yang akan memakai AI di departemen-departemen. Itu upaya Jokowi untuk memancing kreatifitas dan imaji masyarakat dan pejabat di kementerian agar tidak hanya mengejar jabatan dan pangkat eselon. Manusia tak boleh menjadi robot. Manusia harus dimanusiakan lagi dengan imajinasi, cinta dan empati," ungkapnya.
Baca: Polda NTT Gunakan Tiga Pendekatan Ini untuk Program Deradikalisasi
Acara sosialisasi deradikalisasi di kampus Universitas Budi Luhur ini digelar Pusat Studi Budi Luhur (PSBL) yang menjadi bagian dari Universitas Budi Luhur dan dikemas dalam wujud acara diskusi bertajuk One Day Kebudiluhuran (ODK).
Event hari ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan dan dipandu oleh One Krisnata dari Yayasan Budi Luhur.
One Day Kebudiluhuran (ODK) ini merupakan acara tahunan sebagai rangkaian akhir untuk penilaian ujian akhir semester mata kuliah Wawasan Budi Luhur (WBL) dan Aplikasi Wawasan Budi Luhur (AWBL).
Rangkaian kegiatan ODK terdiri dari Seminar Kebudiluhuran, Sidang Pleno, FocusGroupDiscussion, Kompetisi Video, Pameran Kegiatan Kebudiluhuran, Kegiatan 1000 Amal, dan Malam Penganugerahan.
Kepala Pusat Studi Budi Luhur Dr. Yusran mengatakan, gelaran ODK tahun ini mengangkat tema “Gen Z: Manfaatkan Teknologi Sebar Kebaikan Menuju Budi Luhur Peduli”.
Tema ini diangkat seiring dengan perkembangan pesat teknologi saat ini yang bisa manfaatkan sebagai medium menyebarkan kebaikan dan nilai-nilai kebudiluhuran secara lebih luas.

"Banyak aplikasi digital dan online platform yang dapat menjadi sarana untuk beramal sehingga bisa memperbanyak manfaat positif dari adanya perkembangan teknologi dan digital tersebut," ujar Dr Yusran.
ODK tahun ini diikuti 57 Kelompok Kelas WBL dan 16 Kelas AWBL yang terdiri dari Kelas Reguler dan Kelas Karyawan.
Sesi Seminar Kebudiluhuran akan diselenggarakan dalam dua sesi dan diisi dua narasumber, yaitu Yudi Latief, Ph.D, dan Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil.
Sesi pertama digelar Kamis pagi, 12 Desember 2019 dengan pembicara Yudi Latief, Ph.D dilanjutkan sesi kedua pada Jum'at pagi 13 Desember 2019 oleh Budiman Sudjatmiko, M.Sc., M.Phil.
Dalam sidang pleno, 10 tim terbaik dengan karya tulis ilmiah terpilih akan mempresentasikan gagasannya. Selanjutnya 10 tim berikutnya akan diikutkan dalam FGD. Pada kegiatan 1000 amal tahun ini, setiap mahasiswa dan mahasiswi mata kuliah WBL dan AWBL juga akan melakukan kegiatan amal bakti di SMA/SMK/MA dimana tempat mereka bersekolah.