Banyak Anak Stres saat Belajar di Rumah, Kemendikbud Minta Guru Dampingi Orangtua
Dia mengatakan seharusnya guru memberikan penguatan kepada orangtua selama program belajar dari rumah
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Kemendikbud: Guru Harus Dampingi orangtua Dalam Program Belajar dari Rumah
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaksana tugas Dirjen PAUD Dikdasdikmen Kemendikbud, Hamid Muhammad mengatakan guru seharusnya mendampingi orangtua yang memberikan pembelajaran dari rumah anak-anak.
Langkah ini perlu dilakukan untuk menghilangkan rasa tertekan kepada anak selama diajar oleh orangtua.
Baca: Klarifikasi Trump Usai Usulkan Basmi Covid-19 dengan Suntik Disinfektan: Itu Pertanyaan Sarkastis
"Kunci penting kesuksesan belajar dari rumah (BDR) tergantung pada komunikasi guru dan orangtua. Pendampingan harus dilakukan sepenuhnya oleh orangtua. Guru memandu melalui alat elektronik atau secara manual," ujar Hamid kepada Tribunnews.com, Sabtu (25/4/2020).
Dia mengatakan seharusnya guru memberikan penguatan kepada orangtua selama program belajar dari rumah.
Hamid juga meminta agar para kepala satuan pendidikan dan kepala dinas pendidikan di daerah untuk memantau kegiatan belajar dari rumah secara daring atau luring (online/offline).
Selain itu, para anak-anak juga perlu dibimbing dalam pengetahuan mengenai pandemi corona.
"Upayakan anak-anak belajar sesuai dengan keadaan mereka masing-masing. Fokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, dan beri pengertian tentang wabah corona dan bagaimana mencegah penyebarannya," ucap Hamid.
Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengungkapkan banyak anak-anak yang mengalami stres setelah menjalani pembelajaran oleh orangtua di rumah.
"Banyak anak anak yang mengalami stres, tertekan. Salah satunya adalah kadang di dalam cara orangtua menghadapi putra putri tercinta para orangtua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah," ujar Seto di Kantor BNPB, Sabtu (25/4/2020).
Seperti diketahui, saat ini sekolah yang menerapkan pembelajaran dari rumah sekitar 97,6 persen.
Baca: Cerita 3 Orang yang Dikarantina di Rumah Hantu Sragen: Tak Tahan Sering Diganggu Makhluk Halus
Sementara sisanya tidak melaksanakan BDR karena tidak memiliki perangkat pendukung.
Sekitar 2,4 persen yang tidak melaksanakan belajar dari rumah adalah sekolah yang berada di daerah khusus pedalaman, bukan daerah terjangkit Covid-19.