Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama dengan Batik dari Jawa? Cek Jawabanmu di Sini

Jawaban soal apakah filosofi batik di luar Jawa dengan batik yang berasal dari Jawa? Soal materi Belajar dari Rumah untuk SMP di TVRI.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apakah Filosofi Batik di Luar Jawa Sama dengan Batik dari Jawa? Cek Jawabanmu di Sini
Tribunnews/Jeprima
Penjaga pada salah satu stan peserta pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 merapikan kain batik yang dipamerkannya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019). 

Bahasa simbol yang terkandung di dalamnya adalah sebuah pesan, sebagai manusia hendaknya tidak menyerah dalam mengarungi kehidupan.

Sebagaimana ombak di samudaera yang tak pernah lelah untuk bergerak.

Bentuk motif parang yang saling berkesinambungan menggambarkan jalinan hidup yang tidak pernah putus.

Selalu konsisten dalam upaya memperbaiki diri, memperjuangkan kesejahteraan, maupun dalam menjaga hubungan antara manusia dengan alam, manusia dengan manusia, dan manusia dengan Tuhan.

Garis diagonal yang terdapat dalam motif parang memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam pendirian, serta setia pada nilai kebenaran.

Dinamika dalam pola parang ini juga disebut ketangkasan, kewaspadaan, dan kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

Motif batik truntum bermakna cinta yang tumbuh kembali.

Berita Rekomendasi

Motif batik ini sebagai simbol cinta yang tulus tanpa syarat, abadi, dan semakin lama semakin terasa subur berkembang.

Karena maknanya, kain bermotif truntum biasa dipakai orangtua pengantin pada hari pernikahan.

Harapannya, agar cinta kasih yang tumaruntum ini akan menghinggapi kedua mempelai.

Kadang dimaknai pula, orangtua berkewajiban untuk "menuntun" kedua mempelai dalam memasuki kehidupan baru.

3. Jika memiliki keterampilan membatik, saya akan menyampaikan pada teman-teman keunggulan kain batik dibandingkan dengan kain modern lainnya.

Saya juga akan menyampaikan, dengan memiliki keterampilan membatik, kita juga bisa membuka wirausaha untuk memproduksi dan menjual kain maupun baju batik sendiri.

Akhirnya, mereka akan tertarik untuk belajar membatik karena ada nilai ekonomis di dalamnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas