Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surat Inspiratif dari Guru dan Murid SD Buat Nadiem Makarim

Sebanyak 2 surat dari guru dan 3 surat dari murid dibacakannya, setelah ia memilih dari 6689 surat yang dilayangkan kepadanya

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Surat Inspiratif dari Guru dan Murid SD Buat Nadiem Makarim
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Tangkapan layar Webinar Mendikbud Nadiem Makarim 

Android Nokia center saja tidak punya tapi saya tidak putus asa.

"Saya berusaha untuk membuat jadwal kunjungan dari rumah ke rumah. Misalnya, hari pertama saya kunjungi lima rumah, berarti lima anak yang diberikan tugas. Hari kedua, lima rumah lagi, sampai semua kebagian tugas," lanjutnya.

Walau sulit bertemu, Maria mengatakan, mereka semangat sekali. Bahkan ada yang bertanya, “Ibu kapan kita masuk sekolah?”

Hal itu membuatnya terharu.

Murid harus Pisah dari Keluarga untuk Belajar

Rifaldi, siswa kelas IV SD Tanjungredeb, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, juga berkesempatan curhat kepada Mendikbud.

Di suratnya, Rifaldi mengatakan, ia tetap semangat belajar, walaupun harus dititipkan kepada keluarga baru untuk mendapatkan akses pendidikan.

Berita Rekomendasi

Akibat tak memiliki handphone, Rifaldi harus tinggal di rumah seorang guru yang dikenal ibunya untuk tetap mendapat pelajaran.

Ia dibantu keluarga barunya untuk mendapatkan akses pendidikan yang memadai.

"Saya dititipkan mama pada seorang guru yang sudah lama dia kenal. Alhamdulilah, selama di sini, semua tugas yang diberikan guru bisa saya selesaikan dengan baik, karena dibimbing oleh kakak-kakak di rumah saya, Abi dan Kiara.

Baca: Daftar Harga HP Samsung Terbaru Bulan Mei 2020, Galaxy M11 hingga Galaxy M21 Lengkap

Saya tidak punya hp, jadi kalau buat video belajar, mereka berdua yang merekam, saya diberi teks yang harus saya hafalkan. Lalu mereka merekam saya untuk menghafalkan pelajaran itu, misalnya bacaan salat dan kosakata bahasa Inggris beserta artinya," ujarnya bercerita.

Rifaldi harus rela dititipkan pada keluarga lain, sehingga tidak bisa sahur dan buka puasa dengan orangtuanya.

"Bulan Ramadan tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Berbuka dan sahur tidak lagi bersama bapak, mama, dan dua adik saya. Pekerjaan bapak tidak menentu dan mama adalah buruh setrika baju," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas