Pembukaan Sekolah Paling Cepat Dilakukan Akhir Desember
Berdasarkan skenario yang sudah dirancang, paling cepat sekolah baru akan dibuka akhir tahun atau bahkan awal tahun baru.
Editor: Choirul Arifin
![Pembukaan Sekolah Paling Cepat Dilakukan Akhir Desember](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/persiapan-sekolah-hadapi-new-normal-smp-islam-papb-semarang_20200603_164725.jpg)
Disusul secara berurutan, orang tua kasihan anak-anak terlalu berat mengerjakan
tugas-tugas selama PJJ 13% dan mata anak kelelahan selama PJJ karena mengerjakan
tugas melalui telepon genggam 10%.
Kemudian, kesulitan siswa membeli kuota internet 6%) dan orang tua sudah jenuh mendampingi anak belajar di rumah 3%.
"Data sebaliknya dari orang tua terjadi pada hasil polling anak," ujarnya. Sebanyak 9.643 responden siswa (63,7%) setuju sekolah dibuka pada Juli 2020.
Sedangkan, 36,3% memilih menolak sekolah dibuka pada Juli 2020.
"Tampaknya, anak- anak sudah ingin segera sekolah, mereka mulai jenuh di rumah saja. Mereka, rindu kebersamaan dengan teman-temannya,"kata Retno.
Sementara itu, sebanyak 18.111 responden guru (54%) menyatakan setuju sekolah
dibuka pada Juli 2020. Sisanya, menolak sekolah dibuka 46%.
"Guru yang setuju dan tidak setuju berbeda tipis, hanya sekitar 8%, tetapi tetap lebih banyak yang setuju. Kemungkinan para guru juga sudah rindu murid-muridnya," kata Retno.
Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud Aris
Junaedi mengatakan, perkembangan teknologi saat ini mendorong eksistensi
pendidikan jarak jauh. Sehingga, siswa lebih fleksibel belajar mandiri di tengah pandemi
Covid-19.
Terlebih, memasuki new normal ini perlunya menjaga jarak untuk memutus rantai
penyebaran virus corona. "Physical distancing menjadi sebuah keharusan dalam
berbagai aktivitas, termasuk bidang pendidikan," kata Aris.
Aris menambahkan, diperlukan fasilitas pendukung agar proses pendidikan jarak jauh
dapat diselenggarakan dengan baik. Kemendikbud memiliki berbagai program kegiatan
terkait pendidikan jarak jauh ini.
Di antaranya, menyediakan platform pembelajaran daring untuk dimanfaatkan oleh
perguruan tinggi dan mengakses langsung sumber pembelajaran dari perguruan tinggi
lain di www.spada.kemdikbud.go.id.
"Sementara, bagi perguruan tinggi dengan keterbatasan online resources, DIkti menyediakan kuliahdaring.kemdikbud.go.id," ucapnya.
Kemudian, lanjut Aris, dilakukan juga kerja sama dengan provider telekomunikasi untuk
menyediakan akses internet gratis/berbiaya murah bagi dosen dan mahasiswa.
"Ada juga pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam menciptakan materi atau konten pembelajaran daring bagi dosen," jelasnya.(Tribun Network/yud/mam/wly)