Meningkatkan Kreativitas Siswa dan Guru Melalui Program Inovasi
Program Inovasi diyakini menjadi salah satu cara meningkatkan kreativitas siswa maupun tenaga pendidik
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya menciptakan kreativitas pada peserta didik, tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan melalui kebijakan Merdeka Belajar.
Salah satunya mengadakan program inovasi yang sudah digulirkan sejak 2016 lalu dengan menggandeng Pemerintah Australia.
Program Inovasi diyakini menjadi salah satu cara meningkatkan kreativitas siswa maupun tenaga pendidik.
Berbeda dengan sekolah lainnya menunggu petunjuk pemerintah untuk menjalankan proses pendidikannya, sekolah maupun sistem pengajaran garapan Inovasi berkreasi untuk menemukan cara yang paling tepat sehingga disukai siswa.
Seorang guru SD di Jawa Timur, Avan Fathurrahman tetap melaksanakan pembelajaran secara langsung ke rumah-rumah siswanya.
Baca: PAN Minta Tapera Bantu Guru Honorer Punya Rumah
Dilansir dari Inovasi, ini dilakukan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk melakukan kegiatan belajar dari rumah (BDR).
Avan pun juga memanfaatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan INOVASI saat mengunjungi siswa di rumah.
Meskipun Avan merupakan guru kelas 5 SD, namun saat mengajar ke rumah-rumah siswa, Avan mengajak siswa-siswa dari seluruh kelas mulai kelas 1-6 yang ada di sekitar rumah siswa tersebut untuk ikut belajar bersama.
“Biasanya saat saya mengunjungi siswa, ada beberapa siswa lainnya yang rumahnya dekat dengan siswa tersebut tertarik untuk bergabung belajar bersama. Nah, karena siswanya kelas 1-6 maka saya mencari materi-materi pembelajaran yang bisa digunakan untuk seluruh jenjang," katanya.
Salah satu yang dipilih Avan adalah materi mendongeng tentang Covid 19.
Baca: Kisah Lansia PDP di Buleleng, Sudah 17 Kali Tes Swab Namun Baru Sekali Hasilnya Negatif Covid-19
Sebelum memberikan tugas ke siswa, Avan akan mendongeng tentang Covid 19 sesuai dengan materi yang ada di buku LK INOVASI.
Avan biasanya menggunakan media boneka atau wayang dalam mendongen agar lebih menarik.
Selanjutnya siswa diminta menyimak dan mendengarkan dongeng yang disampaikan Avan.
Apabila sudah selesai mendongeng, siswa kemudian diminta menceritakan kembali dongeng yang mereka dengarkan tadi ke dalam bentuk tulisan atau bagi yang belum bisa menulis cerita panjang, mereka dapat menggambar virus atau menggambar gaya hidup sehat yang mereka pahami, misalnya cuci tangan, mandi, menggunakan masker dan sebagainya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.