Siswa Hanya Boleh Masuk Kelas Lalu Pulang, Kantin Dilarang Buka, Ekstrakurikuler Ditiadakan
Mendikbud Nadiem Makarim memastikan, segala aktivitas siswa yang bersifat perkumpulan masih belum diizinkan di masa transisi.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan membuka kembali sekolah-sekolah di zona hijau penularan virus corona.
Meski demikian, ada sejumlah catatan apabila sekolah akan dibuka kembali, termasuk pembatasan aktivitas kegiatan belajar-mengajar di sekolah.
Mendikbud Nadiem Makarim memastikan, segala aktivitas siswa yang bersifat perkumpulan masih belum diizinkan di masa transisi.
Seperti jajan ke kantin, kegiatan olahraga, dan ekstrakurikuler (ekskul).
"Pada saat masa transisi ini semua aktivitas di mana anak-anak itu bercampur, interaksi antarkelas tidak boleh. Jadi hanya boleh masuk kelas lalu pulang," jelas Nadiem saat konferensi pers soal panduan pembelajaran di era pandemi virus corona, Senin (15/6/2020).
"Jadi seperti kantin itu tidak boleh. juga kegiatan olahraga dan ekskul juga belum boleh. dan aktivitas lain seperti KBM (kelompok belajar-mengajar) belum boleh saat masa transisi. Jadi apa pun aktivitas yang perkumpulan sifatya itu belum boleh di masa transisi ini," tegas Nadiem.
Baca: Dipicu Adu Mulut Saat Makan Bersama, Polisi di Palembang Ditikam 2 Temannya Saat Terlelap Tidur.
Selain itu, Nadiem meminta sekolah yang kembali buka untuk secara ketat menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona, seperti meminta siswa mengenakan masker dan cuci tangan, serta membatasi jumlah tempat duduk siswa di dalam kelas.
Terkait pembagian siswa dalam kelas bisa dilakukan secara shifting, Nadiem memberi kebebasan pada masing-masing sekolah dalam penerapannya.
"Kondisi kelasnya yang rata-rata 28-30 anak per kelas, untuk 2 bulan pertama maksimal 18 peserta didik/kelas. Jadi sekitar kapasitasnya setengah. Jadi sekolah ini harus lakukan shifting dan kami berikan kebebasan seperti apa," ujarnya.(tribun network/fah/dod)