Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jawaban Soal TVRI SMA/SMK, Senin 20 Juli 2020 Belajar dari Rumah: Bagaimana Terhindar dari Berbohong

Soal kedua yakni Bagaimana caranya agar teman-teman terhindar dari berbohong? dan ketiga Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf)

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Jawaban Soal TVRI SMA/SMK, Senin 20 Juli 2020 Belajar dari Rumah: Bagaimana Terhindar dari Berbohong
kemdikbud.go.id
Soal kedua yakni Bagaimana caranya agar teman-teman terhindar dari berbohong? dan ketiga Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf) 

TRIBUNNEWS.COM - Simak soal dan jawaban TVRI SMA/SMK Senin, 20 Juli 2020 Belajar dari Rumah materi Berbohong.

Belajar dari Rumah TVRI SMA/SMK materi Berbohong tayang pada pukul 10.05 WIB hingga 10.30 WIB.

Mengapa ketika seseorang sering berbohong otaknya biasa-biasa saja? menjadi soal nomor satu dalam belajar ini.

Soal kedua yakni Bagaimana caranya agar teman-teman terhindar dari berbohong? dan ketiga Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf) digital!

Baca: Jadwal Belajar dari Rumah TVRI Senin, 20 Juli 2020: Permainan Tradisional Anak dan Memasak Hemat Gas

Baca: Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan dengan Panca Inderamu? Jawaban Tugas Kelas 1-3 SD TVRI

Baca: Jawaban dan Soal Tugas SD Kelas 4-6 Senin 20 Juli 2020, Berapa Cokelat yang Dimiliki Anang?

Kunci jawaban dan soal TVRI SMA/SMK, Senin (20/7/2020) ini ditujukan bagi orang tua atau wali sebagai pedoman dalam mengoreksi hasil belajar peserta didik.

Secara keseluruhan terdapat tiga soal dan jawaban TVRI SMA/SMK yang bisa Anda simak.

Soal dan jawaban TVRI SMA/SMK

BERITA REKOMENDASI

Berikut soal dan jawaban TVRI SMA/SMK, Senin (20/7/2020):

1. Mengapa ketika seseorang sering berbohong otaknya biasa-biasa saja?

Jawaban

Berdasarkan tayangan, otak telah beradaptasi terhadap kebohongan dan kejahatan yang dilakukan.

Sehingga ketika seorang yang telah terbiasa berbohong, maka otaknya akan biasa-biasa saja.


Berbeda dengan orang pertama kali berbohong.

Mereka akan merasa sangat gelisah.

Meski kebohongan tersebut dilakukan dengan niatan baik, tetap saja akan berpengaruh negatif terhadap otak manusia.

Peneliti menggunakan mesin MRI untuk merekam kegiatan otak partisipan pada saat berbohong.

Mereka merekam kegiatan di salah satu bagian otak yang bernama amygdala.

Amygdala akan bereaksi dan memproses emosi.

Ketika partisipan pertama kali berbohong, cukup banyak reaksi sinyal-sinyal otak terhadap kebohongan tersebut.

Namun, semakin sering partisipan yang berbohong, semakin kecil pula reaksi yang muncul di otak.

Artinya, otak akan beradaptasi terhadap kebohongan yang manusia lakukan.

Untuk penjelasan lengkapnya bisa di simak dalam video berikut:

2. Bagaimana caranya agar teman-teman terhindar dari berbohong?

Jawaban

- Harus memiliki keinginan menjadikan diri sendiri seorang yang baik

- Berani menghadapi risiko

- Bertanggung jawab atas segala yang telah diperbuat

- Biasakan untuk berkata jujur

- Akui kesalahan meskipun itu akan merugikan

3. Jelaskan cara kerja alat pendeteksi kebohongan (poligraf) digital!

Jawaban

Poligraf adalah alat yang memantau reaksi fisiologis seseorang.

Alat pendeteksi kebohongan ini biasanya digunakan oleh badan intelijen, kepolisian, dan lembaga penegak hukum lainnya.

Cara kerja poligraf yakni ketika seseorang menjawab sebuah pertanyaan, alat ini mencatat dan merekam seluruh respon organ tubuh secara simultan.

Sederhananya, ketika seseorang berbohong, ucapan yang dikeluarkan akan menghasilkan reaksi psikologis di dalam tubuh yang akan mempengaruhi kerja organ tubuh meliputi jantung, kulit, dan lainnya.

Perubahan tersebut dapat diketahui grafiknya melalui kabel-kabel yang ditempelkan ke bagian-bagian tubuh tersebut.

Pemeriksaan dengan menggunakan poligraf umumnya mencapai 2 jam, dengan tingkat keakuratan hingga 90 persen.

Penjelasan lebih lengkap dapat dilihat pada video berikut:

*)Disclaimer: Soal dan kunci jawaban ini hanya sekadar pegangan untuk orang tua atau wali mengoreksi jawaban anak.

Dari materi belajar di rumah TVRI, orang tua diharapakan memandu secara langsung proses belajar anak.

Sehingga anak meraih kompetensi literasi berupa:

- Mengenali akurasi informasi dalam paparan lisan

- Menjelaskannya kembali, menganalisis, serta dan menyampaikan pendapat dalam diskusi menggunakan pengetahuan dan data yang diperoleh dari informasi yang dapat dipertanggungjawabkan

Baca: Jawaban dan Soal TVRI SMA Belajar dari Rumah Jumat, 17 Juli: Cara Mempelajari Hal yang Tidak Disukai

Jadwal Belajar dari Rumah TVRI

Jadwal TVRI Belajar dari Rumah Senin, 20 Juli 2020, dikutip dari Kemdikbud.go.id:

Pukul 08.00 - 08.30 WIB (PAUD)

Jalan Sesama:

Berantakan

Pukul 08.30-09.00 WIB (SD Kelas 1-3)

Tubuhku

Pukul 09.00-09.30 WIB (SD Kelas 4-6)

Pecahan dan Desimal

Pukul 09.30-10.00 WIB (SMP)

Permainan Tradisional Anak

Pukul 10.00-10.05 WIB Bahasa Inggris

I'm here (Saya di sini)

Pukul 10.05 - 10.30 WIB (SMA)

Berbohong

Pukul 10.30 - 11.00 WIB

Beranda Pak RT:

Memasak Hemat Gas

Pukul 19.00 - 21.00 WIB

Street Food Asia dan Talkshow:

Jamu Nusantara

*)Disclimer: Jadwal ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan penyiaran TVRI dan Kemendikbud.

Perubahan jadwal akan diinformasikan lebih lanjut.

Panduan untuk Orang Tua

Berikut panduan untuk orang tua sebagaimana Tribunnews.com kutip dari Pedoman Belajar dari Rumah Melalui TVRI yang dirilis Kemendikbud:

Kompetensi Literasi

1. Jika memungkinkan, perhatikan apakah anak menyimak tayangan dengan baik.

2. Ajaklah anak berdiskusi setelah menyaksikan tayangan program dengan memperhatikan kesantunan berbahasa.

3. Pandulah anak mengerjakan tugas yang disampaikan dalam tayangan.

4. Berikanlah semangat dan bantuan kepada anak untuk melakukan aktivitas pembelajaran lainnya sebagai umpan balik dari hasil tayangan program.

5. Bacalah hasil pekerjaan anak. Berikanlah semangat, motivasi, dan inspirasi dari kehidupan yang dapat menguatkan karakter anak.

Kompetensi Numerasi

1. Jika memungkinkan, perhatikan apakah anak menyimak tayangan dengan baik.

2. Ajaklah anak berdiskusi kebermanfaatan tayangan yang disaksikan.

3. Berilah motivasi untuk penyelesaian tugas yang diberikan dengan memeriksa kembali apa yang sudah dikerjakan anak.

4. Untuk tugas yang rumit atau perlu penyelesaian, arahkan anak untuk mencari referensi lainnya dari buku.

5. Jika memungkinkan, berdiskusilah dengan guru apabila anak membutuhkan bimbingan lebih lanjut.

6. Berikan penghargaan untuk upaya yang telah dilakukan anak untuk menyelesaikan tugas.

(Tribunnews.com/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas