Wirausaha Berwawasan Teknososioprenur Bisa Dicetak Sejak Dini dari Kampus
Salah satunya seperti strategi yang diijalankan Fakultas Bio Industri Universitas Trilogi, Jakarta.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang membuat perekenomian nasional terpuruk tidak lantas membuat kita harus pasrah. Banyak sisi lain bahkan adanya peluang baru untuk kembali bangkit membangun perekonomian Indonesia.
Salah satunya seperti strategi yang diijalankan Fakultas Bio Industri Universitas Trilogi, Jakarta.
Sejak awal berdirinya, fakultas ini fokus pada usaha membangun semangat teknososiopreneur para mahasiswanya.
Baca juga: Indonesia dan Inggris Berkolaborasi di Bidang Pendidikan dan Riset Vaksin Covid-19
Baca juga: Mudahkan Pelanggan di Tengah Pandemi, Pasangan Wirausahawan Ini Buka Layanan Delivery
Saat terjadi pandemi Covid-19 di Indonesia, upaya tersebut semakin terus digakalkan.
Diantaranya adalah dengan menghadirkan Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) melalui PPKWB (Pusat Pengembangan Kapasitas Wirausaha Bioindustri).
“Meskipun pandemi Covid-19 belum usai, kami terus memacu mahasiswa untuk terus meningkatkan semangat kewirausahaannya. Dengan terus ditumbuhkan semangat ini, diharapkan muncul para pelaku usaha baru yang secara paralel akan turut serta mendorong perekenomian nasional,” tutur Maulidian, M.M, inisiator sekaligus penanggung jawab Program PPKWB 2020 dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Rabu (21/10/2020).
Dosen Jurusan Agribisnis ini memaparkan bagaimana pola pengembangan semangat kewirausahaan yang mereka bangun melalui PPKWB-nya. Hal pertama yang diinternalisasikannya adalah dengan menumbuhkan atmosfir berpiir kreatif.
“Hal pertama yang dilakukan sebelum para tenant binaan dari PPKWB menghasilkan proposal bisnisnya adalah dengan menstimulasi mereka agar selalu berpikir kreatif," ujarnya.
"Dengan pola pikir demikian, mereka, para tenant tidak hanya mampu melihat celah pasar yang secara eksplisit berdampak pada peluang keuntungan, tetapi juga mereka mampu berpikir bagaimana usaha yang mereka rintis nanti mempunyai dampak sosial yang luas,” ungkap Maulidian yang juga owner Saus Keju Prebiotic ‘Chessin’ ini.
Tim PPKWB saat ini digawangi Dr. Inanpi Hidayati Sumiasih, Mutiara Dewi P. K., M.Si dan Hermawan Seftiono, M.Si. Usaha tim ini kemudian membuahkan hasil.
Setidaknya untuk tahun 2020 saja terdapat 30 mahasiswa yang tergabung dalam program kewirausahaannya dan sudah puluhan jumlah produk yang dihasilkan.
Selain nama-nama produknya yang unik, produk-produk mereka juga terus bertahan dan mulai melakukan perluasan pasar.
Diantara beberapa produk tersebut adalah Burgernesia, yaitu burger nasi dengan teknik pembuatan melalui Fussion Food.
Ada juga Roti Karkus, Pyong Kicthen, Francis Jam dan lain sebagainya. Untuk diketahui, berbagai produk ini dihasilkan dengan memanfaatkan teknologi bidang pangan terkini.
“Sesuai dengan tujuan kita ingin melahirkan para teknososiopreneur, maka mereka setiap produk yang mereka buat juga harus memanfaatkan cara kerja dari teknologi terkini, termasuklah diantaranya teknologi pangan,” ungkap Maulidian.
Dijelaskan pula, dalam menjalankan kegiatannya, PPKWB mendapat dukungan penuh dari pemerintah melalui pendanaan Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekbrin melalui program PPK.
Melalui program ini, pemerintah berharap kampus tidak hanya terus menghasilkan para lulusan tetapi juga para wirausaha baru.