Webinar Golkar ''Tips dan Trik Memburu Beasiswa'': Persiapkan Diri yang Baik untuk Raih Peluang
Setiap pemburu beasiswa harus mempersiapkan diri, dari sisi akademik dan nonakademis. Mereka yang siap dan memilih sesuai dengan bidang
Editor: Johnson Simanjuntak
“Jadi, aksen ke pendidikan tinggi masih terbatas. Kita harus membantu perluasan akses ini,” katanya.
Sedangkan narasumber lain, Amira Kaca, alumni ITB Bandung yang juga penerima beasiswa & LSE (Master of Public Administration in Economic Policy, 2015-2017) menyarankan pemburu beasiswa aktif membuka portal informasi beasiswa dan organisasi pemberi beasiswa.
Kaca menyarankan juga untuk mempelajari latar belakang dan visi misi organisasi yang memberikan beasiswa, apa tujuan dari beasiswa tersebut, juga profil penerima beasiswa yang ideal (bidang studi, negara tujuan, track record).
“Lakukan asesmen apakah profil kita cocok dengan beasiswa tersebut dan apakah ada hal yang bisa kita tingkatkan dari diri kita agar lebih kompetitif,” ujarnya.
Rachmadiani Lestari dan Muhammad Rizky yang merupakan kakak beradik, menceritakan pengalaman bagaimana mempersiapkan diri dan berjuang meraih beasiswa belajar dan kuliah di luar negeri.
Rachmadiani Lestari yang baru menyelesaikan pendidikan sarjana di Bidang Hukum Bisnis di IE University, Madrid, Spanyol, Juli 2020 lalu menceritakan bagaimana dia mempersiapkan diri cukup lama untuk menggapai cita-cita kuliah di luar negeri.
Perjuangannya tidak sia-sia karena pada tahun 2016 setelah lulus dari SMAN 8 Jakarta, dia berangkat ke Madrid.
Rachma, sapaan akrab Rachmadiani Lestari membagi tipsnya yakni mempersiapkan berbagai hal yang disyaratkan, baik nilai akademis, pengalaman organisasi, pengabdian masyarakat, latihan menulis esai, dan yang tak kalah penting persiapan mental untuk hidup dan belajar, jauh dari orang tua.
Bukan hanya kuliah, Rachma selama kuliah di Madrid aktif dalam kegiatan kampus, kegiatan organisasi seperti PPI (Persatuan Mahasiswa Indonesia di luar negeri), mengikuti berbagai lomba antarkampus, dan magang di sejumlah kantor hukum.
Begitu juga sang adik, Muhammad Rizky yang lebih berani lagi karena setelah lulus dari SMP Labschool Rawamangun, Jakarta, 2018, berangkat ke Montenegro, Eropa Selatan untuk menempuh studi tingkat SMA di Knightsbridge Schools International (KSI).
Saat ini Rizky duduk di klas 3 dan tengah mempersiapkan diri untuk aply beasiswa kuliah di AS dan sejumlah negara Eropa.
Menurut Rizky, sejak naik klas 3 atau klas 9 SMP, dirinya rajin brouwsing mencari informasi beasiswa untuk tingkat SMA.
Meski jarang, tetapi ada beberapa institusi pendidikan yang menawarkan beasiswa dengan syarat cukup ketat. ”Saya berhasil lolos di KSI Montenegro,” katanya.
Seperti kakaknya, Rizky juga menyarankan agar mereka yang ingin sekolah ataupun kuliah di luar negeri, rajin mencari informasi di internet, dan juga bertanya kepada yang sudah berpengalaman ataupun mengikuti seminar seperti ini.
Persiapan lain yang mutlak disyaratkan harus dipersiapkan seperti kemampuan Bahasa Inggris lisan dan tulisan untuk membuat esai, asah keterampilan lain baik seni maupun budaya, ikut organisasi di sekolah dan di luar sekolah, dan harus berani menghadapi berbagai tantangan.