5. Terlalu Fokus Pada Grammar dan Aksen

Eksistensi grammar memang terlihat begitu menakutkan bagi siapapun yang belajar bahasa Inggris. Tapi, jika Anda terlalu fokus pada grammar maka proses belajar Anda hanya akan jalan di tempat.

Ingat, saat orang yang Anda saja komunikasi paham dengan bahasa inggris yang Anda susun maka ini sudah lebih dari cukup. Grammar bisa Anda tambahkan saat Anda mulai terbiasa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Aksen juga sering menghambat proses belajar bahasa. Ingat, Anda itu orang Indonesia yang belajar bahasa asing. Sudah jelas, menguasai aksen negara tertentu akan sangat sulit.

Ayolah, jangan persulit diri sendiri dengan ambisi yang terlalu berlebih.

Mungkin aksen akan membuat Anda sedikit lebih keren, tapi ini hanya akan membebani dalam belajar. Fokus saja pada persediaan kosakata agar komunikasi lebih lancar. Setelah itu, tinggal putuskan aksen mana yang tidak membuat lidah Anda terpeleset dan mudah dipelajari.

6. Terlalu Banyak Berpikir Dan Less Action

Berpikir memang harus dilakukan sebelum Anda mengambil tindakan. Tapi kebanyakan berpikir tidak akan membuat Anda melangkah ke mana-mana lho.

Saat belajar bahasa Inggris, tidak sedikit orang yang berpikir terlalu lama sebelum mengeluarkan apa yang ingin dikatakan. Hal ini kurang benar.

Seharusnya, Anda langsung saja menyampaikan apa yang terlintas di kepala. Jika memang ada yang salah, maka lawan bicaramu bisa membantu mengoreksi sehingga kedepannya Anda tidak mengulang kesalahan itu lagi.

7.  Malu Atau Minder

Tidak semua orang beruntung untuk mendapatkan keberanian dan kepercayaan diri yang kuat. Masih minimnya komunitas pendukung di setiap daerah juga ikut menjadi alasan orang malu dan minder untuk belajar bahasa Inggris.

Apalagi jika kondisinya Anda sudah lulus sekolah atau kuliah dan lingkungan sekitar tidak aware terhadap pentingnya belajar bahasa asing. Maka bisa dipastikan langkah awal Anda untuk mencari tempat belajar dan memulainya akan sangat sulit.

Selain itu, mayoritas sekolah atau institusi pendidikan di Indonesia tidak mengedepankan sistem pembelajaran yang bisa memacu kepercayaan diri seseorang. Hal ini membuat banyak orang merasa minder bahkan saat sudah dewasa.